Mohon tunggu...
Ni Made Susanti
Ni Made Susanti Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan IPA, Universitas Pendidikan Ganesha /Guru IPAS di SMK Negeri 2 Kintamani

Saya memiliki motivasi yang tinggi dalam mengembangkan kompetensi saya sebagai guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Idealisme dan Implikasinya dalam Pendidikan : Landasan Implementasi Kurikulum

23 Oktober 2023   16:35 Diperbarui: 23 Oktober 2023   16:42 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi idealis, epistemology adalah hubungan antara keseluruhan dan bagian. Keseluruhan yang mencakup bagian-bagiannya harus konsisten secara keseluruhan. Menurut prinsip koherensi idealis, kebenaran adalah seperangkat hubungan yang erat, tertib, sistematis. Tugas pikiran adalah untuk membangun sebuah perspektif yang didasarkan pada keterkaitan bagian-bagian keseluruhan.

d. Aksiologi  

Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Menurut pandangan idealisme nilai itu absolut. Baik, buruk, cantik, tidak cantik, benar, dan salah tidak berubah dari generasi ke generasi. Pada hakikatnya nilai merupakan bagian dari manusia.Kehidupan yang baik hanya dapat terwujud dalam Masyarakat yang ideal yang dipimpin oleh kaum intelektual, para ilmuwan, atau cendekiawan.

  1. Implikasi filsafat idealisme dalam bidang Pendidikan

Implikasi filsafat idealisme tentang Pendidikan tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003, Pasal 3 yaitu Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka Upaya mewujudkan tujuan nasional. Tujuan Pendidikan adalah untuk menyelesaikan masalah-masalah Pendidikan yang dihadapi pada periode sebelumnya dan kemudian memformulasikan rencana proyeksi solusi yaitu bangsa Indonesia yang lebih baik dan akan menjadi dasar bagi manajemen untuk bertindak. Pendidikan itu untuk meneyediakan pikiran yang masih muda dari seorang anak dengan produk terbaik dari kultur yang akan menginspirasi mereka untuk mempelajarinya untuk mengkonstruk berbagi kemampuan pikiran seperti inteligensi, cinta pengetahuan, keterampilan untuk mengapresiasi keindahan alam, kodrat, spiritualnya dan nilai moral serta agama yang baik. Adapun peran guru untuk mencapai kualitas generasi yang diharapkan yaitu mempersonifikasi kultur dan realitas siswa, menjadi spesialis yang mengetahui peserta didiknya, professional dalam proses pembelajaran, layak menjadi sahabat dari peserta didik, membangkitkan motivasi belajar peserta didik, memiliki moral, membantu dalam melahirkan Kembali kultur dari tiap generasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun