Oleh : Ni Putu Ayu Yunitawati
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Indonesia merupakan negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia yang tersebar dari sabang sampai merauke. Dikutip dari (Putu dkk., 2022) terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis di Indonesia, selain itu Indonesia juga memiliki bahasa daerah terbanyak, yaitu 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan oleh berbagai suku bangsa di Indonesia. Di era globalisasi, keberagaman ini sangat mudah diakses melalui berbagai platform digital, hal ini dapat membawa dampak positif maupun negatif. Di satu sisi, akses ini memungkinkan anak-anak mengenal budaya dan tradisi dari berbagai belahan dunia. Di sisi lain, tanpa pemahaman yang benar, keberagaman yang terekspos ini dapat menimbulkan salah paham, konflik, bahkan intoleransi di kalangan anak-anak. Oleh karena dari itu pendidikan Multikulturalisme sangat penting untuk menanamkan pemahaman terkait keberagaman sejak dini.
Apa itu pendidikan multikulturalisme?
Pendidikan multikulturalisme adalah pendekatan dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengenalkan, menghormati, dan menghargai keberagaman budaya, agama, suku, tradisi, dan nilai-nilai dalam masyarakat, pendidikan multikulturalisme bertujuan untuk menanamkan bahwa setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda dan perbedaan tersebut adalah kekayaan yang harus dihormati, bukan menjadi alasan untuk melakukan diskriminasi.
Kenapa pendidikan multikulturalisme perlu diterapkan di Sekolah Dasar?
Pendidikan multikulturalisme di Sekolah Dasar sangatlah penting karena bertujuan untuk membangun sikap toleransi di kalangan anak-anak. Anak-anak lebih mudah menerima dan menyerap konsep-konsep baru, dengan mengenalkan keberagaman budaya, bahasa, dan agama sejak dini, anak-anak dapat belajar menghargai perbedaan sebagai bagian dari kehidupan, bukan sebagai ancaman atau penghalang. Anak-anak yang dibekali dengan pendidikan multikulturalisme akan tumbuh menjadi generasi yang memahami bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa, bukan kelemahan. Sebagai generasi penerus bangsa yang memahami bahwa keberagaman bukan merupakan ancaman, akan berdampak positif bagi mereka, sehingga mereka mampu bekerja sama dengan orang-orang dari latar belakang berbeda dan memiliki rasa hormat terhadap budaya dan tradisi yang berbeda dari milik mereka sendiri.
Melalui pendidikan multikulturalisme di SD dapat meningkatkan rasa empati pada peserta didik karena dengan memahami tentang perbedaan dan tantangan yang dihadapi oleh orang lain karena adanya perbedaan anak-anak akan lebih mampu memahami perasaan dan perspektif orang lain. Selain meningkatkan rasa empati melalui pendidikan multikulturalisme juga dapat meningkatkan rasa solidaritas karena, anak-anak yang diajarkan untuk menghargai keberagaman akan lebih cenderung menunjukkan rasa solidaritas terhadap sesama, terutama saat melihat ketidakadilan atau kesulitan yang dialami oleh orang lain, sehingga anak-anak akan tumbuh menjadi generasi muda yang peduli dan siap membantu orang lain tanpa memandang status, suku, agama, atau latar belakang.
Dengan adanya pendidikan multikulturalisme juga dapat menumbuhkan rasa hormat terhadap budaya lain karena dengan adanya pendidikan multikultur dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap tradisi dan budaya dari daerah lain sehingga mereka dapat menghargai tradisi maupun budaya dari daerah lain. Selain itu, anak-anak yang sejak dini diajarkan tentang keberagaman akan lebih siap untuk menghadapi dunia global yang penuh dengan perbedaan budaya, bahasa, dan cara berpikir sehingga dapat mengurangi potensi diskriminasi dan intoleransi yang sering muncul akibat ketidak tahuan atau prasangka terhadap perbedaan.
Apa dampak positif pendidikan multikultural terhadap perkembangan karakter anak?