Setiap umat beragama pasti memiliki keyakinan terhadap sesuatu. Seperti keyakinan bahwa Tuhan itu benar adanya. Banyak hal yang membuat kita menjadi percaya bahwa tuhan memang benar adanya, mulai dari adanya gejala-gejala yang terjadi dan keajaiban-keajaiban yang ada. Misalnya saja, dalam sehari-hari adanya pergantian antara siang dan malam, matahari yang terbit di upuk timur, terbenam di barat secara teratur, adanya kelahiran-kematian, bila difikir-fikir, tidak mungkin hal-hal tersebut terjadi tanpa ada yang mengatur, dan tidak mungkin kejadian-kejadian ini terjadi tanpa sebab, semua itu pasti ada sebabnya dan muaranya adalah Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa Tuhan lah yang merupakan sumber dari segala hal yang terjadi di alam semesta ini.
Begitu juga dengan Agama Hindu, di dalam Agama Hindu kita diajarkan tentang kepercayaan terhadap adanya Brahman. Banyak hal yang membuktikan bahwa agama hindu memiliki kepercayaan bahwa Tuhan atau Brahman itu ada. Kepercayaan dan keyakinan bahwa Brahman itu ada, banyak termuat pada kitab-kitab suci agama hindu, mantra-mantra dan salah satunya yang percaya akan adanya Brahman termuat pada ajaran Panca Sradha.
Panca Sradha sendiri secara etimologi berasal dari kata panca dan sradha. Panca adalah lima, dan sradha adalah keyakinan. Panca Sradha adalah lima dasar keyakinan atau kepercayaan agama hindu. Â Lima dasar kepercayaan itu adalah:
- Percaya adanya Tuhan
- Percaya adanya Atman
- Percaya adanya Karma Phala
- Percaya adanya Punarbhawa
- Percaya adanya Moksa
Panca sradha ini kemudian dijadikan sebagai dasar keyakinan atau kepercayaan bagi umat hindu dalam menjalankan kehidupan, baik dalam kehidupan di lingkungan keluarga, masyarakat, berbangsa dan juga bernegara.
Namun pada artikel kali ini, kami akan menfokuskan pembahasan bagian dari Panca Sradha mengenai keyakinan atau kepercayaan adanya Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Secara etimologi, Brahman berasal dari kata "Brh" Â yang artinya melingkupi semua kehidupan. Menurut kitab Chandogya Upanisad III.14.1 menegaskan bahwa semuanya adalah Brahman. Â Alam semesta serta kehidupan yang ada adalah Brahman.
Dalam agama hindu sendiri, Tuhan memiliki banyak sebutan seperti Brahman, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Wisnu, Siwa dan masih banyak lagi sebutan untuk Tuhan dalam agama Hindu. Dilihat dari banyaknya sebutah-sebutan yang ada, hal ini membuktikan bahwa agama hindu merupakan agama yang yakin dan percaya bahwa Tuhan itu ada. Umat Hindu meyakini bahwa Tuhan atau Brahman itu hanya ada satu atau Tunggal yang lebih sering disebut Brahman. Tetapi Beliau memiliki banyak sebutan untuk segala manifestasi-Nya. Â
Keyakinan tentang kebenaran adanya Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa juga terdapat pada ajaran Tri Pramana: Agama atau Sabda Pramana, Anumana Pramana, dan Pratyaksa Pramana. Dalam ajaran Sabda Pramana seseorang meyakini atau percaya terhadap keberadaan Beliau melalui kesaksian atau sabda beliau yang disampaikan pada kitab suci weda agama hindu. Dimana weda di anugrahkan kepada para Rsi, Yogi dan para orang bijaksana. Dalam ajaran Anumana Pramana, seseorang meyakini bahwa keberadaan Tuhan itu ada melalui analisis yang dilakukan dengan logis dan sistematis terhadap apa yang ada di alam semesta, dan ajaran ini juga sangat menekankan bahwa apa yang ada di dunia atau alam semesta ini lengkap dengan kejadian-kejadian yang ada merupakan kehendak atau ciptaan dari Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Lalu, pada ajaran Pratyaksa Pramana, seseorang meyakini bahwa keberadaan Brahman karena orang tersebut dapat mengalaminya langsung, baik dalam melihat Tuhan dalam manisfestasinya tanpa perantara atau media. Biasanya hal ini bisa saja dialami oleh orang-orang yang memiliki tingkat kesucian yang tinggi, seperti contohnya yaitu seorang Maha Rsi.
Keyakinan terhadap adanya Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi juga terdapat dalam ajaran Chandu Sakti. Dalam ajaran Cahandu Sakti, Sang Hyang Widhi dijabarkan memiliki empat sifat ke-Mahakuasaan, dimana sifat tersebut terdiri dari:
- Wibhu Sakti (Sifat Yang Maha Ada)
Wibhu sakti merupakan sifat dari Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang maha ada, Beliau ada dimana-mana dan memenuhi Bhuana atau Wyapi Wyapaka, artinya tidak ada tempat yang tidak dipenuhi oleh wujud-Nya. Sama halnya dengan gula yang terdapat di dalam air, dapat dirasakan namun tidak terlihat oleh mata. Begitu juga dalam diri kita, di dalam diri kita terdapat Atman yang dihidupi oleh Brahman, tetapi Atman yang menghidupi tubuh kita telah diliputi oleh Avidya, sehingga kita tidak dapat melihatnya secara kasat mata sebelum kitab isa mencapai moksa.
- Prabhu Sakti (Sifat Yang Maha Kuasa)
Prabhu Sakti merupakan sifat Brahman yang maha kuasa. Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi merupakan penguasa seluruh alam semesta beserta isinya. Baik itu alam semesta sadar yang merupakan tempat tinggal dari makhluk hidup yang juga biasa di sebut (bhur loka), alam semesta maya yang merupakan penyelaras alam atau yang merupakan tempat tinggal para bhuta kala yang biasa disebut dengan (bwah loka), dan alam semesta spiritual atau tempat tinggal dari para dewa yang juga biasa disebut dengan (swah loka). Semua tempat- tempat tersebut di kuasai oleh Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Maka dengan itu manusia memiliki hubungan yang erat dengan konsep dasar agama Hindu yakni Tri Hita Karana. Yakni hubungan harmonis dengan Tuhan, Hewan dan juga antar sesamanya.
- Jnana Sakti (Sifat Yang Maha Tahu)
Jnana sakti merupakan sifat Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang maha mengetahui segalanya, baik apa yang sedang terjadi (Nagata), sudah terjadi atau yang terjadi di masa lalu atau masa lamapau (Atita), atau apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (Wartamana). Brahman adalah saksi dari apa yang terjadi.
- Krya Sakti (Sifat Yang Maha Karya)
Krya sakti merupakan sifat Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang maha karya. Karya sendiri artinya bekerja, jadi Brahman selalu bekerja setiap saat, tanpa henti dan tanpa mengenal lelah.
Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa, memiliki 3 aspek yang sering disebut dengan Sat, Cit, Ananda.
- Sat, artinya hanya satu-satunya. Tidak ada yang lain atau tidak ada keberadaan lain selain beliau. Brahman memiliki bermacam-macam bentuk, warna dan juga banyak sifat di dunia atau alam semesta ini. Semua yang ada di alam semesta meliputi manusia, tumbuhan, Binatang, planet-planet, benda mati, serta semua isi dari alam semesta yang ada berasal dari tuhan dan akan kembali pada beliai jika pralaya tiba.
- Cit, artinya maha tau, karena Brahman sendiri merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan. Dari Avidya (ketidak-tahuan) menjadi vidya (maha tahu), adanya pengetahuan tersebut, dapat menyebabkan dunia bisa semakin berkembang.
- Ananda, artinya kebahagiaan abadi yang bebas dari adanya penderitaan.
Tuhan juga bersifat Acintya atau tidak terfikirkan. Manusia tidak bisa memikirkan atau menggambarkan bahaimana wujud dari tuhan itu sendiri. Walaupun kita memiliki keyakinan atau kepercayaan yang sama tetap saja sesesorang akan memiliki bayangan atau gambaran yang berbeda. Biasanya untuk bisa memfokuskan diri untuk membayangkan wujud Brahman, manusia membutuhkan objek-objek khusus berupa araca, patung dan bentuk-bentuk lainnya.
Kepercayaan atau keyakinan umat hindu bahwa adanya Brahman merupakan suatu hal yang harus dapat di pertanggungjawabkan. Sebagai umat ber-agama, memiliki keyakinan bahwa Tuhan itu benar adanya berarti kita harus selalu berusaha dan menjalankan apa yang menjadi kewajiban kita dengan baik, baik itu dalam bersikap, bertingkah, maupun dalam berprilaku yang baik sesuai dengan ajaran yang diajarkan dalam agama itu sendiri. selalu menjalin dan memiliki hubungan yang baik dengan seluruh ciptaan Brahman (manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan) sehingga kita bisa mencapai keharmonisan dalam menjalankan hidup.
Itulah sedikit artikel mengenai kepercayaan umat Hindu dengan adanya keberadaan dari Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi itu sendiri, dengan kepercayaan atau keyakinan yang kita miliki dalam beragama dan mampu mengenal Tuhan dengan baik. Semoga, dengan pemahaman kita dengan adanya pencipta tersebut, kita mampu mengarahkan diri kita ke jalan yang jauh lebih baik lagi, mampu menyempurnakan hidup dan mencapai keharmonisan dalam hidup dengan menjalankan kewajinban-kewajiban kita sebagai umat beragama dengan tetap berada di jalan dharma atau kebenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H