Pengertian Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah struktur teori akuntansi yang dibangun berdasarkan penalaran logis, yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi serta memberikan petunjuk mengenai tindakan yang harus diambil jika muncul fakta atau fenomena baru. Kerangka konseptual pelaporan keuangan adalah pedoman dasar yang digunakan untuk menyusun, mengembangkan, dan mengevaluasi standar akuntansi serta laporan keuangan. Kerangka ini memberikan dasar teori yang koheren dan sistematis bagi entitas untuk menghasilkan laporan keuangan yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan.
Kerangka konseptual tidak langsung mempengaruhi praktik akuntansi. Ia tidak mengubah prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Beberapa aspek dari perbedaan antara GAAP yang ada dengan kerangka konseptual, misalnya, koleksi museum memenuhi definisi aset menurut pernyataan konsep, namun GAAP yang berlaku tidak mengharuskan pengakuan aset tersebut dalam laporan keuangan. Walaupun begitu, kerangka konseptual mempengaruhi praktik akuntansi seiring berjalannya waktu, terutama dalam pengembangan standar akuntansi baru. Selain itu, kerangka konseptual juga berperan dalam penyusunan informasi keuangan yang disajikan dalam format standar, sehingga memudahkan keseragaman informasi keuangan.
Dalam konteks Indonesia, kerangka konseptual merujuk pada panduan yang disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan mengacu pada standar internasional, yaitu Conceptual Framework for Financial Reporting yang diterbitkan oleh IASB (International Accounting Standards Board).
Kerangka konseptual memberikan dasar untuk mempertimbangkan manfaat dari berbagai solusi alternatif terhadap masalah akuntansi atau pelaporan keuangan yang kompleks. Meskipun tidak memberikan jawaban yang lengkap, kerangka konseptual membantu mempersempit pilihan solusi alternatif dengan menyingkirkan beberapa yang tidak sesuai.
Tujuan Kerangka Konseptual
Tujuan utama dari kerangka konseptual adalah:
a) Menyediakan pedoman bagi penyusun standar akuntansi untuk merumuskan prinsip dan aturan yang relevan dan konsisten.
b) Mengarahkan penyusun laporan keuangan dalam menentukan kebijakan akuntansi saat standar akuntansi tidak memberikan panduan yang spesifik.
c) Memfasilitasi pemahaman dan interpretasi laporan keuangan oleh para pengguna, seperti investor, kreditur, dan regulator.
Komponen Utama Kerangka Konseptual