Mohon tunggu...
Ni Komang Lunga Dianti
Ni Komang Lunga Dianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Udayana

Saya senang memiliki berbagai ide dan mengimajinasikannya melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Sosiologi Universitas Udayana Tanam 500 Bibit Mangrove di Kedonganan

27 Desember 2022   10:00 Diperbarui: 27 Desember 2022   10:03 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2020 Universitas Udayana melakukan penanaman bibit mangrove di kawasan Kedonganan, Bali pada Sabtu (24/12/2022). Penanaman dilakukan sebagai bentuk implementasi atau penerapan mata kuliah Sosiologi Lingkungan. Dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Lingkungan, FISIP Unud, I Gede Kamajaya, turut terjun langsung mendampingi mahasiswa yang melakukan penanaman bibit bersama Kelompok Nelayan Segara Ayu.

Hal ini dilakukan karena mengingat masalah perubahan iklim global yang drastis, adanya banjir maupun kerusakan ekologi di daerah pesisir. Oleh karena itu, hutan mangrove menjadi salah satu upaya untuk menyelamatkan habitat makhluk hidup dan garis pantai dari perairan laut terkait fungsi mangrove menahan abrasi. Bahkan mangrove juga dapat menyelamatkan sumber daya yang dibutuhkan manusia yaitu dengan menjaga kualitas air serta udara.

Rangkaian kegiatan penanaman mangrove dilakukan pada Rabu (21/12/2022) untuk pembuatan bedeg sebagai tempat sementara penanaman bibit. Lalu dilanjutkan puncak acara penanaman mangrove yang berlangsung pada Sabtu (24/12/2022). Keberhasilan acara ini tidak terlepas dari peran kelompok nelayan setempat yang membantu dan mengawasi jalannya kegiatan penanaman bakau.

"Teori memang penting, tapi belajar langsung juga tak kalah penting. Apa yang kita diskusikan sejak antroposentris, sampai environmentalism muaranya adalah kegiatan penanaman mangrove kemarin, belajar soal konservasi, sekaligus menyelami isu penolakan reklamasi teluk Benoa oleh masyarakat sekitar, bagaimana dampaknya bagi warga sekitar jika proyek itu terjadi, peran mangrove sangat besar dalam ekologis karenanya kita terjun langsung, belajar bersama masyarakat lokal di sana," kata Kamajaya dalam keterangan tertulis dikutip, Minggu (25/12/2022).

Penanaman 500 bibit mangrove ini juga memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi para mahasiswa, bahwa menanam mangrove memiliki treatment atau cara yang berbeda dari menanam tanaman pada umumnya. Terkait dengan tempat hidup tanaman ini di air payau dan air laut, terdapat teknik-teknik tertentu yang membuatnya dapat bertahan serta menjadi bibit yang berhasil tumbuh hingga 30 tahun kedepan.

Di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi bagian dari penilaian ujian akhir semester mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dalam menerapkan teori yang dilakukan di bangku kuliah. Dengan demikian, diharapkan teori yang dipelajari mahasiswa mampu sejalan dengan praktik yang memberikan kontribusi bagi lingkungan dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun