Desember yang hening dan syadu. Sembari menikmati hari-hari terakhir masa adventus, seekor kupu-kupu yang riang dan indah menghentakan kesadaran saya akan hidup melalui sebuah cara ; transformasi rohani, yang adalah  proses mengubah diri, dalam relasi dengan Sang Pencipta dan sesama makluk hidup. Hidup harus diperbarui agar semakin dipenuhi kasih kasih dan kebenaran. Transformasi ini harus melibatkan perubahan pola pikir, sikap, dan tindakan saya.
Semua ini harus dimulai dengan refleksi mendalam diiringi pertobatan, yaitu kesadaran akan dosa, penyesalan, dan tekad untuk meninggalkan kehidupan lama dan beralih menjadi 'manusia baru' dengan kesadaran penuh bahwa; transformasi rohani bukan semata hasil usaha saya, tetapi lebih-lebih karena rahmat dna kasih-Nya. Transformasi rohani harus membawa saya semakin dekat kepada-Nya, hingga mampu berkata: "Hidupku bukannya aku lagi, tetapi Dia yang hidup di dalam aku". Dengan demikian hidup semakin mencerminkan kasih, kerendahan hati, pengampunan, dan kebenaran. Melalui Transformasi ini saya dipersiapkan untuk menerima hidup kekal bersama Sang Pemberi Hidup.
Gunung Putri, Selasa, 24 Desember 2024
N. Hukulima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H