Gambaran tentang siswa yang mencari signal demi mengakses pembelajaran cukup kerap ditemukan. Di Lembata NTT, situasi seperti itu sudah agak jarang terjadi. Hanya beberapa daerah dapat mengaksesnya. Â Signal sudah digapai hampir secara keseluruhan, meski ada beberapa daerah yang masih perlu perjuangan.
Tetapi, apa gunanya signal Ketika kuota menjadi masalah? Bagi banyak orang tua, kuota belum menjadi kebutuhan. Hal itu juga jadi kendala bagi Lembaga pendidikan yang baru seperti SMA Keberkatakan Olahraga San Bernardino, Lembata.Â
"Dengan baru seumur jagung (3 tahun), perhatian pada pembelajaran online belum menjadi kebutuhan. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan, mengapa PT Telkom Flores-Lembata menjatuhkan pilihan pada SMA Keberbakatan Olahraga San Bernardino" demikian tutur Karama Bajher.
Selanjutnya Kepala Telkom Flores-Lembata mengharapkan agar dengan fasilitas yang ada, para guru dan siswa lebih kreatif dalam pembelajaran. Bahkan bukan hanya untuk SMARD. Siswa sekolah lain di Lembata yang ingin mengakses internet, dapat menikmati hal itu secara positif, demikian putera Kedang.
Mewakili Samsurizal Aruni, GM Telkom NTT, Bajher mengharapkan agar ke depan pendidikan Lembata akan semakin maju berkat akses terhadap internet seperti ini. Hal ini merupakan salah satu cara bagi Telkom untuk terus peduli akan pembelajaran terutama di tengah pandemi seperti ini.
Lebih lanjut, Karama menjelaskan, selama pandemi, semua kantor plaza Telkom Flores dan Lembata menyediakan wi-fi gratis khusus untuk pelajar dan mahasiswa. Dengan dukungan seperti ini, guru bisa mendownload bahan ajar sesuai kemampuannya untuk dapat digunakan di kelas.
Langung AksiÂ
Yayasan Koker Niko Beeker yang membawahi SMARD (demikian singkatan dari Sekolah Keberbakatan Olahraga San Bernardino), langsung melakukan aksi. Dengan 'berkah' Telkom, dalam waktu hanya seminggu segera diracik webinar tingkat nasional.