Zaman telah berubah, semua serba mudah, mewah dan wah. Inilah era globalisasi, dimana gaya hidup gaya menjadi panutan. Semua masyarakat tak bisa lepas dari era ini. Mau tidak mau mereka dipaksa mencicipi sedikit jajanan khas globalisasi sedikit demi sedikit. Lalu dicicipinya dan ketagihan berlama-lama.
Gaya hidup berubah dari tradisional menuju modern. Membuat bahagia, lupa rasa, lupa Tuhannya dan bahkan segala hidupnya yang lalu perlahan dilupakan. Gaya hidup berbau barat nampaknya sangat menyengat. Membuat sekarat rakyat.
Lalu mahasiswa, kaum muda yang selalu bergejolak pikirannya itu pun tak tahan melihat jajanan globalisasi. Gaya hidupnya semakin wow. Sudah seperti artis, tebar pesona sana sini, bikin horny setiap hari.
Mahasiswa bersolek. Mau laki atau perempuan nampaknya sama. Bermewah-mewah, berlomba-lomba siapa yang paling kaya tuk memikat hati pejuaan hatinya. Laki-laki tampil elit, sepatu impor, baju model terbaru, rambut pakai pomade. Lalu perempuan, memakai baju mahal jadi keseharian, keseksiaan badan nomor satu, pergi ke salon tiap sabtu, agar hatinya damai tiap waktu.
Alat komunikasi bernama smartphone jadi peganggan hidup nomor satu, berguru pada pak gogel jadi pilihan nomor satu. Tak mau kerepotan cari buku, tak mau kerepotan beli buku. Ujian jadi nyaman, hanya sekali tekan langsung muncul jawaban. Oh gogel.
Di kampus. Pulang jadi pilihan setelah belajar, tak ada obrolan antar teman. Ego jadi peliharaan, tak ada teman selain keindividualan. Kesetiaan pada kampus hanya formalitas.
Sepertinya jalan mereka lurus-lurus saja. Tak ada hambatan, tak ada tikungan, tak ada tanjakan. Jalan yang lurus memang kelihatan menyenangkan, namun bosan selalu menyertai perjalanan. Tak ada keseruan di jalan lurus. Hidup yang terlalu senang pada hal-hal yang nampaknya menyenangkan tak akan menemukan keindahan.
Kaum muda. Cari kesibukanmu! Bekerja, berwirausaha berorganisasi, atau ngopi bersama buruh, rakyat, dan teman-teman kuliah. Bicara hal politik, diskusi buku, caci maki negeri, atau membangun konsepsi tuk masa depan negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H