Mohon tunggu...
nur hidayat
nur hidayat Mohon Tunggu... mahasiswa -

Aku pendatang baru di dunia menulis. Mungkin kehadiranku dapat merubah pengetahuan semua orang dengan ilmu seadanya. Karena kalianlah yang saling melengkapi ilmu ku yang sedikit ini. Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Puntung Rokok Sama dengan Sampah

12 Januari 2016   21:04 Diperbarui: 12 Januari 2016   21:21 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

Sampah begitu berserakan di negeri ini. Di gunung, di pantai, di jalanan, atau bahkan di hati orang-orang patah hati. Kotor lantaran ada sisa-sisa cinta. (bercanda kok)

Bukan hanya sampah plastik saja yang menjadi sorotanku ketika melihat sampah. Tapi juga sampah-sampah dari orang-orang yang hitam mulutnya (perokok). Puntung rokok di jalanan mungkin tak lebih banyak dari plastik sampah pada umumnya. 

Para perokok umumnya tidak mengindahkan aturan. Ada larangan area tidak boleh merokok, tapi tetap saja tak mematuhinya. Hal ini mengganggu hak orang lain yang tidak merokok. Perokok terkadang juga membuang puntung rokok sembarangan. 

Aku bukan ahli kimia yang tahu zat apa saja yang ada pada sebatang rokok. Aku juga bukan peneliti puntung rokok yang dibuang sembarangan apa akibatnya bagi kehidupan. Tapi aku punya firasat yang buruk dengan puntung rokok yang dibuang sembarangan. Ketika puntung rokok yang kita buang dimakan oleh ayam, disitu saya yakin terdapat zat-zat berbahaya pada diri ayam. Lalu ayamnya dimakan orang lain atau bahkan kita sendiri. Bahaya kan?

Ini bukan hanya tentang kesehatan, tapi tentang kondisi lingkungan yang indah dan nyaman. Saya juga perokok, saya merokok sembarangan, tapi saat saya bepergian tak lupa membawa botol kecil berbahan dasar kaca. Botol kecil itu ku gunakan untuk wadah puntung rokok. 

Ayo. Buang sampah di tempatnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun