Saat ini dimana media berada dalam suatu masa keemasannya. Telah nampak beragam perkembangan kemajuan teknologi yang semakin inovatif dan inspiratif. Sebut saja Facebook dan Twitter yang telah berhasil menyulap dunia yang kaku akan peradaban online, menjadi dunia baru yang akan mati tanpa onlinitas. Disetiap sisi kehidupan saat ini sejauh mata memandang entah di jalanan, rumah makan, selasar kampus, perpus, terlebih di depan komputer, orang akan selalu mengakses yang bernama internet ini. Seperti santapan wajib yang menjadi konsumsi wajib disetiap waktu.
Apa yang terlihat mewabah inilah yang disebut citizen jurnalism. Jurnalisme orang biasa, yang merupakan suatu tulisan yang berasal dari orang yang pendidikan dan pekerjaannya bukan berasal dari jurnalistik. Murni lahir dari kesadaran beropini,menganalisis dan menemukan suatu kejadian menarik sehingga dapat dibuat menjadi suatu rangkaian kata menarik yang disusun secara sistematis dan bermanfaat bagi khalayak.
Semakin terlihat kecenderungan orang untuk berbagi informasi kepada sesama semakin nampak. Citizen journalism kini terlihat seperti suatu genre yang telah mewabah di masyarakat digital saat ini. Apabila kita sepakat bahwa kegiatan jurnalisme itu adalah suatu kegiatan menginformasikan kejadian kepada khalayak, maka citizen journalism termasuk dalam ranah jurnalisme. Ada atau tanpa ada sistem yang melingkupi wartawan dalam mainstream media.
Media utama nampak seperti jalur media massa lampau seperti koran, majalah, TV radio. Sedangkan media baru tampak seperti pemanfaatan jaringan internet dalam penggunannya. Citizen jurnalism menggunakan masyarakat sebagai subjek serta objek sebagai penelitiannya. Semua dapat digerakkan secara fleksibel tergantung kejadian yang terjadi.
Terdapat banyak sekali keuntungan-keuntungan dari adanya citizen jurnalism ini. Seperti wartawan yang tidak sempat datang di lokasi kejadian dengan peristiwa penting dan menarik dapat digantikan sejenak posisinya oleh kehaadiran seorang citizen jurnalism ini. Pemberitaan atau pelaporan dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda inilah yang mampu menambah daya tarik khalayak dalam mengkonsumsi berita. Bentuk citizen jurnalism yang sedang merebak saat ini dapat dilihat dari maraknya orang yang memiliki blog. Di dalam blog tersebut, seseorang dapat menulis dan mengungkapkan apa saja. Kesukaan, ketidaksukaan sampai bahkan berbagi informasi kepada para blogers.
Bentuk lain yang sering terlihat dari citizen jurnalism adalah foto-foto pribadi yang diambil dari suatu kejadian menarik, yang diposting atau dikirimkan ke media utama agar mendapat perhatian lebih dari khalayak. Salah satu alasan mengapa orang lebih cenderung menyukai citizen jurnalism, adalah keleluasaan dalam mengambil sudut pandang dan lebih sering menghadirkan sesuatu yang diluar dugaan. Bukan suatu kesalahan jika dulu kebanyakan citizen jurnalism lebih dekat kepada pemberitaan yang bersifat oddity. Namanya juga jurnalisme warga. Yang kesemuanya itu dibuat dengan keterbatasan tata cara mem framing suatu peristiwa dalam bentuk visual maupun non visual.
Kehadiran internet dimasa sekarang ini, membuat masyarakat menjadi peka akan realita. Tidak sedikit orang yang menjadi konsumtif dalam mengkonsumsi berita online. Dalam bentuk tulisan maupun visual. Dari yang bersumber resmi sampai yang hanya bermodalkan “kebetulan”. Yang kebetulan ini yang semakin dicari, karena akan selalu bebas nilai karena dihasilkan oleh seseorang yang benar-benar warga. Letak keaslian dan pengambilan kesimpulan yang berbeda dengan wartawan pada umumnya menunjukkan letak perbedaan. Bukan sebagai ajang kompetisi dalam membuat opini. Namun lebih kepada kompetisi untuk memberikan informasi yang aktual dan menarik.
Fenomena citizen jurnalism, sekarang benar-benar sudah mewabah. Seringkali dikaitkan dengan kemudahan penyebaran informasi melalui wadah-wadah tertentu. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran jurnalisme warga ini mendapat pro dan kontra. Mengapa pro? Karena kecepatan dan perbedaan sudut pandang pemberitaan. Meskipun belum selalu menjawab 5W+1H. Inilah yang menyebabkan berbagai kontra dalam masyarakat. Karena berbagai perdebatan yang dimunculkan dalam kontra citizen jurnalism, salah satunya ialah menanyakan tentang tidak lengkapnya struktur berita karena tidak menjawab 5W+1H. Serta meragukan realita yang diangkat.
Wartawan yang bekerja di media massa biasanya melakukan liputan karena penugasan, sementara citizen journalist menuliskan pandangannya atas suatu peristiwa karena didera rasa keingintahuannya untuk membagi apa yang dilihat dan diketahuinya. Tidak berbicara tentang siapa yang salah dan siapa yang benar. Ini berbicar a tentang kecepatan penyampaian berita. Yang membedakan hanyalah teknik dan tata bahasa. Meski hanya berupa gambar,tulisan dan video singkat tentang suatu peristiwa. Kehadiran citizen jurnalism menambah daftar panjang wadah informasi khalayak. Bahkan pertukaran informasi pun dapat dihadirkan disini. Sensasi yang diberikan pun beragam, ada khalayak yang lebih memiliki kecenderungan menyaksikan atau melihat berita yang dihasilkan dari citizen jurnalism. Ini tidak disalahkan karena khalayak memang dimungkinkan untuk melihat berita atau informasi tanpa adanya proses pengeditan. Sekalipun ada hanya ada sedikit sekali proses pengeditan yang terjadi. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat berita.
Pada kenyataannya kehadiran citizen jurnalism menambah ketertarikan khalayak akan berita. Bukan hanya sebagai penikmat berita saja, melainkan juga sebagai pembuat berita dadakan. Warga biasa juga menjadi mengerti bagaimana proses pencarian dan pengolahan berita. Sebagai mana kita ketahui bahwa citizen jurnalism hanya mengambil peristiwa dadakan yang dianggap memiliki daya tarik bagi khalayak. Ditambah lagi dengan kehadiran perangkat gadget yang semakin beragam dan memudahkan peristiwa penting dan cepat dapat segera tersiar dengan cepat. Dan peristiwa penting itu dapat segera mendapat perhatian dan tanggapan dari khalayak.
Kecenderungan masyarakat kita adalah menginginkan suatu peristiwa unik dan terpublikasi dalam waktu cepat. Ini membuat banyak sekali jurnalisme instan yang hadir di masa sekarang. Lebih lagi saat ini yang diutamakan adalah kecepatan penerbitan berita bukan kepada ketepatan berita itu sendiri. Sehingga banyak timbul opini yang meragukan ketepatan berita citizen jurnalism dikarenakan keraguan ketepatan berita. Khalayak lebih menyoroti kecepatan dan keunikan berita tersebut. Sehingga kecenderungan mendapat perhatian lebih dari khalayak akan lebih ada. Ketimbang berita-berita yang biasa dibuat oleh wartawan dan oleh orang-orang yang memang bekerja dibidang jurnalistik. Tidak dapat disalahkan bila daya tarik khalayak akan lebih tersedot dengan adanya citizen jurnalism. Karena kemurnian gambar dan berita yang dihasilkan dari berita tersebut.
Terlebih dengan kehadiran media utama, ini mempermudah publikasi suatu peristiwa kepada khalayak. Contohnya saja dalam setiap stasiun televisi dalam berita terakhir akan ditayangkan. Berita ini bisa berita yang mengandung oddity dan merupakan berita warga. Dan yang membuat menarik ini adalah keunikan dalam penyajian berita yang ditayangkan. Kebanyakan akan memperoleh perhatian dan tanggapan langsung dari pemirsa. Dan citizen jurnalism yang hadir di dunia online ini dapat dilihat dengan adanya blog-blog yang dimiliki oleh kebanyakan orang saat ini. Kehadiran blog juga dapat menghadirkan aneka komentar dari pengunjung blog atau para blogger.
Agustina y
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H