Mohon tunggu...
Suyasa Jaya
Suyasa Jaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa yang memiliki hobi non-akademik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Kunjungan ke Panti Asuhan

8 Juli 2023   17:15 Diperbarui: 8 Juli 2023   17:24 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Agama Hindu merupakan agama yang universal yang mengajarkan tentang tata cara menjalani kehidupan yang damai dan tentram, namun bukan hanya agama Hindu saja, semua agama juga mengajarkan tentang hal-hal kebaikan. Dalam agama Hindu banyak sekali diajarkan tentang cara bantu-membantu satu sama lain, dalam hal membantu orang yang memang benar-benar susah. Salah satu ajaran positif yang dapat dipetik ialah rasa bersyukur karena telah diberikan hidup dan keluarga yang lengkap dan sejahtera, rasa bersyukur tersebut dapat dilihat dari anak-anak yang dititipkan atau diadopsi di panti asuhan karena telah kehilangan kedua orang tuanya.
Panti asuhan merupakan tempat untuk anak-anak yang ditinggal dan/atau dititipkan dan/atau diadopsi karena memiliki masalah dalam kekeluargaannya. Panti asuhan merupakan tempat sosialis yang memiliki tugas memberikan bimbingan, dan pelayanan bagi anak yatim, piatu, dan anak yatim piatu yang kurang mampu, terlantar agar mendapatkan pengetahuan sehingga dapat berkembang menjadi manusia yang bermanfaat bagi negara suatu saat nanti, hal tersebut juga dapat merubah nasib dari keadaan yang terbilang berat dan susah menjadi ringan. Jadi panti asuhan bisa dikatakan sebagai tempat pengganti kewajiban keluarga asli termasuk dalam membimbing agar menjadi pribadi yang sosial dan bermoral.
Anak yang tinggal di panti asuhan terdapat anak-anak yang berlatar belakang berbeda beda dan bermacam-macam, sehingga dalam hal keberbedaan tersebut sudah dapat terlihat bahwa di panti asuhan telah menerapkan sistem saling menghargai. Terdapat banyak sekali panti asuhan yang menerapkan sistem tersebut, salah satunya panto asuhan yang kami kunjungi. Panti asuhan Narayan Seva adalah target pengabdian sementara yang kami pilih, sebelum memilih panti asuhan Narayan Seva, kami telah menelusuri berbagai banyak panti asuhan yang ada di kabupaten Buleleng, seperti panti asuhan Widya Asih, Dana Punia, Dharma Wiguna. Dalam telusuran kami terhadap ketiga panti asuhan tersebut terdapat kendala, seperti banyak adanya mahasiswa-mahasiswa lain yang mengunjungi tempat tersebut, kemudian anak-anak masing-masing panti asuhan tersebut ada yang dijemput oleh orang tuanya untuk liburan (karena ada anak-anak yang dititipkan di panti asuhan). Sehingga kami dapat target panti asuhan yang memang asli disana, sehingga pada saat hari libur ya memang liburnya di oanti asuhan kecuali pada saat hari raya Galungan.
Panti asuhan Narayan Seva ini beralamat di Jl. Raya Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng-Bali. Panti asuhan Narayan Seva ini mengasuh anak-anak yang berlatar belakang berbeda-beda, dari penelusuran yang telah kami lakukan, sambil mengambil informasi tentang panti asuhan tersebut. Panti asuhan Narayan Seva mengasuh anak-anak mulai dari anak-anak sekelas taman kanak-kanak (TK) sampai anak Sekolah Dasar (SD), dari yang kami lihat terdapat sebanyak 50an anak-anak yang diasuh di panti asuhan tersebut.

Dalam kunjungan kami ke panti asuhan Narayan Seva, kami telah menyiapkan metode atau rencana untuk meningkatkan mood anak-anak panti asuhan Narayan Seva agar dapat meningkatkan kreativitas anak-anak tersebut. Metode yang kami pakai yakni metode pembelajaran materi, tanya jawab, dan praktek menggambar suatu objek. Metode pembelajaran materi, sebagai awal dari kegiatan, kami menguji tingkat keberanian anak- anak panti asuhan melalui perkenalan diri mereka dengan maju kedepan satu-satu dengan imbalan hadiah berupa snack, setelah itu kami lanjut mengambil materi tentang kupu- kupu, kupu-kupu merupakan hewan yang terbilang memiliki daya tarik bagi anak-anak karena warnanya yang indah, sehingga akan cocok untuk menarik daya tarik mood anak- anak agar senang memperhatikan, kami menjelaskan apa itu kupu-kupu, bagaimana cara berkembang biaknya (metamorfosis kupu-kupu) yang awaknya dari telur -> larva -> pupa -> kupu-kupu, dalam menjelaskan metamorfosis kupu-kupu, kami sambil memberikan tebak gambar kepada anak-anak tersebut mengenai metamorfosis kupu-kupu. Dalam metode ini terlihat banyak anak-anak yang tertarik dan senang dalam mendengarkan dan menebak gambar yang telah kami ajukan.
Metode menggambar, kami juga menggunakan metode menggambar agar dapat meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak-anak panti asuhan Narayan Seva. Metode gambaran yang kami berikan tidak jauh berbeda dengan materi pembelajaran yang telah kami berikan, yakni tentang kupu-kupu. Kami memberi challange kepada anak-anak panti asuhan Narayan Seva untuk menggambar kupu-kupu sesuai dengan kreativitas masing- masing, sesuai dengan keinginan menggambar mereka. Dalam menggambar juga kami memberikan challange yakni siapa yang bisa menggambar kupu-kupu kami berikan hadiah yang selanjutnya. Panti asuhan Narayan Seva mempunyai banyak kegiatan extra untuk anak-anak disana, dari yang kami telusuri, terdapat extra bermain alat musik mulai dari gitar, piano, lalu ada extra dance modern dan tarian bali, ilmu komputer, yoga, bahasa inggris, selain kegiatan tersebut, anak-anak disana juga diajarkan untuk merawat tanaman, banyak kami lihat perawatan tanaman yang dilakukan oleh anak-anak panti asuhan.

Jadi pada saat pengunjungan panti asuhan tersebut, saya mendapatkan nilai nilai yang sangat berharga seperti adanya
- Seva (pelayanan) yang  mengajarkan pentingnya melakukan pelayanan kepada sesama manusia. Di panti asuhan, kita dapat belajar untuk melakukan pelayanan kepada anak-anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang.
- Daya (belas kasihan) yang mengajarkan untuk memiliki belas kasihan terhadap mereka yang membutuhkan. Di panti asuhan, kita dapat belajar untuk memiliki daya terhadap anak-anak yang mungkin tidak memiliki keluarga atau lingkungan yang stabil. Kita dapat memberikan dukungan moral dan emosional kepada mereka, serta membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka.
- Karma yoga (kerja tanpa mengharapkan imbalan) yang mengajarkan pentingnya bekerja tanpa mengharapkan imbalan atau penghargaan.
- Dharma (tindakan yang benar) yang mengajarkan pentingnya melakukan tindakan yang benar dan adil. Di panti asuhan, kita dapat belajar untuk melakukan tindakan yang benar terhadap anak-anak, seperti memberikan mereka kesempatan yang adil untuk berkembang, menghormati hak-hak mereka, dan menjaga keamanan dan kesejahteraan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun