Mohon tunggu...
Suyasa Jaya
Suyasa Jaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa yang memiliki hobi non-akademik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajaran Penguat Keyakinan Agama Hindu: Panca Sradha

13 Mei 2023   12:29 Diperbarui: 13 Mei 2023   12:29 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa sih itu Panca Sradha? Nah dalam artikel ini akan membahas mengenai Panca Sradha dan bagian-bagiannya. Panca Sradha terdiri dari 2 kata, yakni kata Panca dan Sradha, dalam agama Hindu, panca itu memiliki arti lima (angka 5) dan sradha artinya keyakinan, jadi Panca Sradha dapat diartikan sebagai lima dasar keyakinan agama Hindu. Sebelum ada istilah "Agama Hindu", agama hindu awalnya disebut Sanatana Dharma yang artinya Kebenaran yang abadi. Agama Hindu memiliki tujuan "Moksartham Jagadhiya ya ca iti Dharma " yang artinya Tujuan Dharma adalah untuk mencapai kesejahteraan hidup (Jagadhita) dan kebahagiaan rohani (Moksa). Sebelum ke bagian-bagian panca sradha, ada kerangka dasar yang harus diketahui oleh seorang hinduisme, yakni ada tiga (3) kerangka dasar dalam agama Hindu yang terdiri atas Tattwa yang artinya pengetahuan atau filsafat, kemudian Susila yang artinya etika atau perilaku yang baik, dan Upacara yang memiliki arti ritual atau penerapan ajaran yang diyakini. Ketiga kerangka dasar tersebut yakni Tattwa, Susila, dan Upacara berkaitan satu sama lain dan dapat menjadi pedoman dari ajaran agama Hindu haruslah diketahui dan dilaksanakan oleh umat Hindu. Sebagai contoh dari ketiga kerangka tersebut saling membutuhkan adalah ibaratnya sebuah telur mentah, kita anggap Tattwa itu kuning telur, Susila itu putih telur, dan Upacara itu cangkangnya jika tidak adanya putih telur tetapi ada cangkangnya itu bukan disebut telur, begitu juga sebaliknya. Jika dikaitkan dengan tiga kerangka tersebut bahwa upacara jika tidak dibarengi dengan etika dan pengetahuan, maka upacara tersebut menjadi upacara bohongan, begitu juga sebaliknya jika memiliki pengetahuan dan etika saja tanpa adanya upacara atau praktek nyata, itu sama saja dengan teori halusinasi. Jadi dalam agama hindu haruslah memiliki tiga kerangka dasar tersebut (Tattwa, Susila, Upacara) tanpa adanya ketiga kerangka tersebut maka akan adanya ketidaksempurnaan dalam penerapannya.

Setelah mempelajari ketiga kerangka dasar agama Hindu tersebut itu memiliki keyakinan, nah keyakinan tersebut adalah Panca Sradha yang terdiri atas lima bagian, yang pertama ada Brahman, Atman, Karmaphala, Punarbhawa, dan Moksa. Adapun makna dari kelima keyakinan itu adalah:

1. Brahman, dalam agama hindu kita percaya akan adanya brahman atau Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dalam kepercayaan adanya brahman bisa dilihat dari kebiasaan sehari hari yang mana kita selalu berdoa dan bersyukur atas apa yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena di dunia ini tidak ada yang tercipta sendiri, siapa lagi yang menciptakan alam semesta ini yang begitu luas dan menakjubkan dan penuh misteri ini jika selain Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dan dalam kitab-kitab suci agama Hindu seperti Chandogya Upanisad yang menjelaskan "Om tat Sat Ekam Eva Adwityam Brahman" yang artinya Ida Sang Hyang Widhi Wasa hanya satu tak ada duanya dan maha sempurna, jika melihat umat hindu berdoa kepada banyak dewa, bahwa sesungguhnya Ida Sang Hyang Widhi Wasa itu satu/tunggal, akan tetapi orang-orang jenius terdahulu diluar sana lah yang memberikan namanya sendiri atas kepercayaan yang dianutnya. Ada juga mantra Tri Sandya bait ke-dua yakni "Eko Narayanad na Dwitya Sti Kascit" yang artinya Ida Sang Hyang Widhi Wasa dipanggil Narayana sama sekali tidak ada duanya. Lalu ada dalam kitab suci Rg.Weda diaebutkan "Om Ekam Sat Wiprah Bahuda Wedanti" yang artinya Ida Sang Hyang Widhi Wasa hanya satu, akan tetapi para ahli bijaksana menyebut-Nya dengan banyak nama.

2. Atman, dalam agama Hindu kita percaya akan adanya atman, di dalam makhluk hidup, umat Hindu percaya bahwa atmanlah yang menghidupi makhluk hidup yakni manusia, hewan, dan tumbuh-tunbuhan. Jadi atman yang ada dalam tubuh manusia ini disebut Jiwatman, atman dalam tubuh binatang disebut Janggana, dan atman yang ada pada tumbuhan disebut Sthawara. Atman ini menjadi jiwa para tubuh makhluk hidup agar bisa bernafas, tumbuh dan berkembang. Di dalam kitab Bhagawad-Gita, atman memiliki 12 sifat, yaitu Achedya (tak terlukai oleh senjata), Adahya, Akledya, Acesyah, Nitya, Sarwagatah, Sthanu, Acala, Sanatana, Awhyakta, Acintya, dan Awikara.

3. Karmaphala, dalam agama Hindu kita percaya akan adanya karmaphala, karmaphala terdiri atas dua kata, yakni kata Karma yang berasal dari bahasa Sansekerta dengat urat kata "kr" yang artinya membuat/perbuatan, sedangkan phala artinya buah/hasil, jadi dapat diartikan bahwa karmaphala merupakan hasil perbuatan yang telah pernah dikakukan, dalam agama Hindu ada jenis-jenis karmaphala, yakni yang pertama ada Sancita Karmaphala yang artinya hasil perbuatan yang diterima pada kehidupan sekarang atas perbuatannya yang dibuat pada kehidupan sebelumnya. Ada Prarabdha Karmaphala adalah jenis perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini dan phalanya atau hasilnya akan diterima pada kehidupan saat ini juga. Kryamana Karmaphala adalah jenis perbuatan yang yang dilakukan pada kehidupan saat ini, namun phalanya/hasilnya akan diterima pada kehidupan selanjutnya/yang akan datang.

4. Punarbhawa, punarbhawa ini terdiri atas dua(2) kata yakni kata "Punar" yang artinya kembali, dan "Bhawa" artinya menjelma, jadi dapat disimpulkan bahwa punarbhawa merupakan ajaran agama Hindu yang mempercai adanya kehidupan kembali/kelahiran kembali, mengapa terlahir kembali? itu karena jiwatman masih dipengaruhi oleh sifat keduniawian yang menimbulkan bekas/sisa-sisa perbuatan yang disebut dengan Karma Wasana, dikatakan atma yang menjiwai manusia atau yang disebut dengan Jiwatman dapat lahir kembali karena masih ada sisa-sisa/sifat-sifat perbuatan yang terikat pada keduniawiannya.

5. Moksa, adalah tujuan akhir agama Hindu, kata moksa berasak dari bahasa Sansekerta yang artinya kebebasan dari ikatan keduniawian. Jadi tidak adanya/tidak terikat pada karmaphala dan punarbhawa, bebas dari karmaphala, bebas dari penderitaan, bebas dari punarbhawa dan bebas dari segala sifat-sifat keduniawian yang masih tersisa. Orang-orang yang mencapai moksa ini tidak akan lahir kembali atas penebusan karma, melainkan ia menyatu langsung kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sesuai dengan tujuan agama Hindu yakni "Moksartam Jagadhita ya ca iti Darma"
Itulah mengenai kepercayaan-kepercayaan yang perlu diketahui oleh Hinduisme di seluruh dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun