Lembang adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Desa Lembang. Lembang terkenal sebagai tujuan wisata di Jawa Barat. Tak hanya kawasannya yang sejuk, akan tetapi Lembang juga dipenuhi tempat wisata yang luar biasa. Puncak Punclut, Floating Market, Farm House Susu Lembang, dan Maribaya merupakan tempat yang menjadi incaran para wisatawan.
   Kota Bandung dahulunya adalah bekas endapan danau Purba. Namun, saat ini berada di daerah rawan gempa yang dilintasi sesar (patahan) Lembang. Patahan ini membentang sepanjang 29 km dari bagian utara kota Bandung, tepatnya dari Lembang sampai ke Padalarang. Oleh karena itu, tidak sedikit warga Jawa Barat yang panik. Apalagi kemungkinan terjadinya bencana sangat besar, akibat aktifnya sesar Lembang.
   Saat berkunjung ke daerah Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/03/2019), peneliti dari LIPI, Mudrik R. Daryono mengatakan, sesar Lembang bisa menghasilkan gempa bumi bermagnetudo 6,5-7 SR. Akan tetapi, hal itu tidak perlu ditakuti secara berlebihan atau jadi paranoid. Secara prinsip tetap harus waspada. Karena sumber bencana itu ada di depan mata.
   Mudrik juga menyebutkan, secara hitungan dan fakta dari penelitian, saat ini sesar Lembang memasuki fase siklus pelepasan energi. Sudah 560 tahun belum pernah terjadi gempa bumi lagi. Sebab, jika dilihat dari hitungan siklus gempa buminya, gempa bisa terjadi antara 170 sampai 670 tahun. Kini kondisi sesar Lembang sudah berada pada fase-fase tersebut. Kondisi sesar ini aktif karena selalu ada pergeseram sekitar 3-5,5 mm pertahunnya.
   Apakah bencana akibat sesar Lembang akan terjadi dalam waktu dekat? Wallohua'lam. Antusiasme masyarakat untuk mengetahui sesar Lembang adalah sesuatu hal yang wajar. Selama ini informasi tentang sesar Lembang hanya diketahui oleh mereka yang terlibat dalam bidang Ilmu Kebumian saja, yaitu Geolosi, Geodesi, Geofisika, atau Geografi. Bahkan disamping itu, ada juga para ahli yang masih meragukan keaktifan sesar Lembang. Jadi, tak perlu diambil pusing, melainkan perlu diwaspadai.
   Alam telah begitu ramah kepada kita. Namun, sekali-kali datang memberi peringatan. Hal hal yang harus dilakulan bila bencana menimpa, antara lain ; matikan sumber api, segera berlindung di bawah furnitur yang kuat, tidak perlu terburu-buru keluar dari rumah, siapkan dokumen penting. Namun, apakah cara-cara itu akan sesuai untuk Indonesia? Itulah yang harus diuji berkali-kali melalui latihan dan simulasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H