Bunyi fine print-nya adalah: Tingkat kekacauan dalam sistem tertutup dapat diturunkan dengan cara memberikan energi pada sistem tersebut (ingat, saya butuh makan untuk bisa membersihkan ruangan), namun total tingkat kekacauan di sistem yang lebih besar akan tetap meningkat!! Wah seram sekali, sepertinya kita tidak pernah lepas dari kekacauan!!
Mari kita lihat buktinya. Saya mengecat tembok ruangan supaya lebih indah dan kekacauan di ruangan itu berkurang. Apa akibatnya? Kaleng cat bekas mengecat jadi berserakan di halaman rumah itu. Kuas-kuas bekas, kertas koran yang saya pakai untuk alas juga berserakan di halaman, tempat sampah semuanya bekas cat. Serpihan-serpihan kayu bekas patung juga berserakan di rumah. Apa-apaan ini? Saya ingin membuat ruangan itu rapi, tapi malah rumahnya jadi berantakan!! Belum lagi saya selama membersihkan ruangan itu juga perlu makan, butuh energi. Tahu gitu nggak usah saya cat sekalian!! Apabila rumah atau bangunan tempat ruangan itu berada kita anggap sebagai suatu sistem, maka meskipun ruangan yang saya rawat itu jadi lebih rapi, namun total jenderal kekacauan di rumah itu meningkat!!
Jadi penting diingat di sini: Kita cuma bisa memindahkan kekacauan dari satu sistem ke sistem lain, namun total kekacauan di sistem yang lebih besar akan tetap lebih tinggi!!
Jadi ya sudahlah, kita menyerah saja dengan kesimpulan akhir ini: alam semesta memang akan senantiasa bergerak ke arah tingkat kekacauan (entropi) yang lebih tinggi.
Ada yang belum selesai dari contoh di atas. Bagaimana alam sekitar kita bisa terbentuk dengan indah, lebah membentuk sarang yang teratur, bunga bisa berbentuk simetris dan indah? Perlu diingat bahwa bumi kita BUKANLAH sistem tertutup!! Bumi adalah sistem terbuka, dan secara kontinu kita selalu mendapat pasokan energi yang besar. Dari mana? Dari matahari tentunya. Semua energi yang ada di alam ini berasal dari matahari (sliakan lihat tulisan saya yang lain tentang energi matahari http://teknologi.kompasiana.com/2009/12/26/mobil-tenaga-matahari-apa-hebatnya-saya-juga-punya-kok/). Tanaman membentuk daun, batang dan bunga berkat proses fotosintesa. Hewan pemakan tumbuhan tentunya mengambil energi dari hasil fotosintesa ini. Dan hewan predator mengambil energi yang dikumpulkan oleh hewan pemakan tumbuhan. Demikian seterusnya.
Lalu, apakah dengan menyerap energi matahari maka kekacauan di alam semesta ini akan meningkat? Jawabannya, ya!! Matahari terdiri dari hidrogen yang bereaksi secara fusi nuklir menjadi helium. Proses ini tentunya adalah suatu pergeseran dari derajat kekacauan yang lebih rendah ke kekacauan yang lebih tinggi, karena secara pasti hidrogen akan habis berubah menjadi helium dan matahari berhenti bersinar.
Konsep kekacauan / entropi inilah yang menjadi landasan dari hukum kedua termodinamika. Implikasi dari hukum kedua termodinamika ini sangat luas, dan akan saya tuliskan di tulisan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H