Sejak saat itu Shasa terlihat membuang muka ketika berjumpa denganku dan selalu berbeda angkutan kalau pulang maupun berangkat sekolah karena memang dia dari arah yang sama menuju sekolah. Oh ya Tyas waktu itu berada di kelas 2D dan aku di kelas 2E jadi kelas kami berdampingan dan di belakang kelasku ada pintu yang bisa di buka, aku masih ingat memang ada cewek di kelas waktu itu yang aku rasakan selalu lihat aku dan selalu memperhatikan gerak-gerikku Yulia namanya anaknya tinggi, putih dengan rambut lurus, tubuh putih bersih, matanya bagus, bibinya ehm, cantik banget anak ini, kalau aku diajak ngobrol ya biasa saja dan aku agak kaget ketika aku ulang tahun dia memberi kado topi, tapi lagi-lagi aku nggak ada rasa seperti rasa yang ada pada Tyas.Â
Singkat cerita kami harus berpisah karena harus melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi yaitu SMA dan selama sibuk liburan dan harus mendaftar ke SMA, aku nggak pernah berpikir bertemu sama Tyas. Aku mendaftar di SMA terkenal di kabupaten yang berbeda di mana rumah aku berada, jaraknya kira-kira 17 kilometer dari rumah. Setelah pengumuman di terima dan harus daftar ulang dan beli seragam dan lain sebagainya, maka saatnya hari pertama masuk, upacara bendera dan ospek selama 3 hari, kalau jodoh tidak kemana sewaktu istirahat aku selintas melihat senyum kasnya tapi sayangnya yaitu karena aku kala itu masih bloon maka ya cuma membalas senyumannya dan dia langsung menghilang.
Tuhan...........Tuhan........kenapa sih nggak ada keberanian sedikitpun di diri hamba untuk mengucapkan kata hai........atau halo.....atau apalah yang penting bisa menyapanya.........karena aku tahu kalau dia juga mencintai hambaMU ini. Dia itu seperti tulang rusukku yang hilang dan aku temukan lagi, gimana tidak setelah 3 hari ospek saatnya pembagian kelas dan lagi-lagi aku satu kelas dengan dia, kalau pakai akal sehat sudah tidak masuk tapi kalau Tuhan ingin menjodohkan kita berdoa ada aja jalan yang Dia berikan tapi sayang lagi-lagi aku saat itu benar-benar masih jadi anak yang bloon dan klowor he........benar-benar menyebalkan kalau mengingatnya kembali. Cinta itu memang bikin hati dag dig dug dan penasaran, setiap insan yang mengalami inginnya mengulang dan mengulangnya kembali walau rambut sudah ada yang ubanan.
Setelah pelajaran berjalan seminggu aku tahu bahwa yang mengajar bahasa inggis ternyata kakak kandung Tyas, memang benar-benar apes atau dari rumah di sengaja Tyas dengan kakaknya. Pas hari itu pelajaran bahasa inggris dan kegiatannya adalah menterjemahkan cerita sebaris-sebaris, mungkin dari smp Tyas juga sudah tahu kalau pelajaran ini saya tidak suka dan paling katrok sendiri jadi jadi bulan-bulanan kakaknya Tyas di depan kelas.........he.............malu sekali aku di buatnya. Tapi kalau pelajaran lain aku tak mau kalah dengan yang lain, suatu hari entah pas moment apa aku sudah lupa, aku dan Tyas ada sendirian di depan teras kelas sambil melihat anak-anak kelas lain yang pelajaran olah raga masih bermain basket. Memang kalau ada orang lain yang tahu tentang perasaan aku pasti geli, gimana tidak geli, jelas-jelas kami sudah berduan sendirian di teras depan kelas baju saja sudah saling menyentuh eh.........mau bicara saja tidak bisa he..........sebel sebel kalau mengingat masa-masa itu.
Setelah SMA aku baru paham kalau aku memang sedikit ganteng mungkin, benar-benar teman aku cowok kala masih smp kalau panggil pasti dengan cah bagus (ganteng) tidaklah salah. Sedikit kembali kemasa smp, karena aku baru mengingatnya waktu itu ada salah satu teman kami yang selalu bawa kendaraan dan anaknya cukup ganteng dan bersih karena memang anak pejabat, dia mengejar cewek pindahan yang memang cantik waktu itu tapi gagal, eh ternyata, ketika pulang sekolah dan waktu itu hujan dan aku sama teman-teman 5 hanya pakai payung 1, dia menawarkan pada aku untuk bergabung dan selama perjalan kami bercanda dan bergurau dan setiap pagi hari ketika saya lewat kelasnya selalu melambaikan tangan dengan senyum yang penuh tanda kalu dia suka sama aku.
Dan sampailah ketika agamaku merayakan hari besarnya, aku masih ingat he..................ketika aku mendapatkan10 kartu ucapan hari raya kepadaku walau sebenarnya banyak sekali cowok di kelas tapi setelah aku tanya ternyata mereka semua tidak dapat kartu ucapan selamat hari raya dari teman-teman cewek. Waktu itu hanya Tyas yang aku beri ucapan trimakasih karena telah memberi kartu ucapan selamat hari raya dan aku senang sekali ketika dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Sejak saat itu aku sudah yakin bahwa kalau aku dan Tyas akan memulai masa-masa yang indah akan menjadi sejoli yang saling mencintai, tapi aku memang menjadi anak yang bloon dan bego ketika suatu hari di ajar matematika oleh guru kami dan ketika mengerjakan aku ada salah sedikit, ketika guru menanya kepada aku, cewek mana yang aku tunjuk untuk menuntun aku mengerjakan soal matematika, karena yang paling didepan Isna maka aku menunjuknya.
Sejak saat itu Tyas kalau lihat aku menandakan wajah tidak suka dan aku semakin gugup dan tak bisa bicara apapun, uh........sebel lagi kami jadi agak ada jarak lagi. Masa-masa yang sudah aku impikan lenyap seketika gara-gara kebodohanku sendiri, apalagi Isna adalah tipe cewek yang agresif sehingga membuat aku jadi serba salah, karena aku memang tipe cowok yang tidak bisa nolak (bloon), suatu hari ketika berangkat sekolah, aku yang biasanya jalan kaki dari terminal menuju ke sekolah di tengah jalan bertemu dengan Isna yang naik becak dan dia mengajak aku ikut naik karena dia mungkin melihat kasihan kepadaku, aku awalnya sudah menolak terus tapi Isna terus memaksa, akhirnya aku naik becak berduaan dengan Isna eh.......didalam perjalanan becak yang ditumpangi Tyas lajunya lebih cepat karena sendirian, ketika dia melihat aku dan Isna satu becak, dia langsung memalingkan wajahnya dan hancurlah reputasiku di mata Tyas getar cinta pertamaku.
Tapi ketika kelas 3 SMA Tyas kelihatan mulai sadar kalau aku dan Isna tidak ada sesuatu yang special dan juga dengan cewek lain, tapi masih tetap menyebalkan karena kenapa aku tidak mampu bicara kalau didepan cewek ini padahal gelora cinta yang ada di dalam hatiku semakin besar saja. Ya........mungkin kenangan yang bisa aku sedikit rasakan adalah ketika pulang kadang-kadang tubuh dan tangan kami bersentuhan ketika teman-teman cowok sengaja memepetkan aku menyentuh dirinya dan dia cuma tersenyum manis dan karena rumah kami ketika SMA, berangkat dan pulang menjadi searah, kadang-kadang kalau busnya penuh tubuh kita bersentuhan walau wajah kita bertolak-tolakan, gitu saja sudah senang banget rasanya, benar-benar tidak ada kenangan yang romantis semasa SMP dan SMA walau aku tahu kita sebenarnya saling mencinta........tapi sayang memang aku waktu itu masih menjadi cowok yang bloon dan klowor.
Hampir setiap istirahat aku tak pernah sekalipun ada di dalam kelas, sudah pasti rame-rame dengan teman teman bola selalu menuju ke serambi depan sekolah karena di sana ada suara merdeka yang di tempel di kaca dinding yang bisa di lihat bolak balik. Ketika masuk dan aku buka buku aku tersenyum di salah satu halaman buku itu tertulis "Yan..........kamu itu ganteng, body sangat bagus banyak cewek suka sama kamu, begitu juga aku...........tapi kamu itu bloon dan klowor". Karena aku orangnya memang pendiam dan cool, nggak pernah aku tanya sama siapapun, siapa yang menulis atau gimana. Setiap di kelas aku pasti selalu duduk sama cewek yang paling gendut di kelas he........halo sayang bagaimana kabar kamu sekarang. Sampai lulus SMA pun aku dan Tyas masih mengantung seperti saat smp dulu dan ketika 3 tahun kemudian kita bertemu di acara reuni smp juga kita cuma senyum-senyum dan tak ada kata apapun yang kami ucapkan walau semua teman-teman semua tahu bahwa aku dan Tyas sebenarnya ada ikatan batin yang special. Ketika reuni itu semua teman-teman memukul-mukul aku dan mengacak-acak rambutku karena mereka semua bilang wajahku masih seperti ketika kita sama-sama duduk di bangku smp dulu he.....awet muda.
Dan ketika aku melanjutkan kuliah, aku dengar dari teman kalau dia berhenti setahun karena ibu atau bapaknya kala itu baru meninggal dan setahun kemudian baru Tyas melanjutkan kuliah, eh anehnya dia bisa satupenguruan tinggi dengan adikku dan dia juga satu fakultas sehingga hampir setiap hari bertemu dan adikku selalu cerita tentang dia, karena setahu adik aku Tyas itu pernah menjadi pacarku karena mungkin ceritanya dia juga seperti ceritaku he..........walau satu fakultas dengan adik tapi aku tak juga mampu untuk meraihnya dan ada kesempatan paling baik ketika dia menjenguk ibu kala sakit keras dan meninggal tahun 1994 tapi yaitu seperti saat smp hanya hati yang mau tapi tubuh ini tak mampu melakukannya, kenapa kalau sama cewek lain bisa tapi kalau dengan dia sama sekali aku tak mampu melakukannya walau bilang hai... saja.
Yang lebih mengejutkan lagi ketika saya ketemu dia di Facebook sudah kira-kira 4 tahun yang lalu dan aku sempat cerita pada istri, pastilah istri tidak suka dengan ceritaku walau cerita aku menggebu-gebu sekali, tapi ternyata istri penasaran dengan namanya, suatu hari istri bilangsama aku, nama aslinya siapa dan aku langsung bilang Tyas Ayunintyas, lalu istri bilang tanya sama dia pernah nggak kerja di kora Suralaya, kalau dia bilang ya........kenal nggak sama Indah (istri aku). Pagi-pagi sewaktu berangkat kerja aku semngat 45 (maklum waktu itu akses internet pakai komputer kantor), ternyata setelah aku tanyakan tubuh aku lemas dan berkeringat ternyata dulu pernah satu kamar dengan Indah (istri aku) waktu di Suralaya dan menjadi teman karib. Benar-benar ajaib, kehidupan Tyas selalu beriringan dengan orang-orang yang ada disisiku, dan orang-orang yang ada disisinya juga berada disisku, apakah Tyas tulang rusukku yang tak bisa aku satukan ? benar-benar aku cowok yang bloon dan klowor cinta pertama tak bisa aku raih sampai sekarang.