Mohon tunggu...
Angga Ardiyansyah
Angga Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja Bebas

Seorang mahasiswa yang mencoba mencurahkan pemikiran dan mengabadikan hidup, pengalaman hingga opini melalui tulisan dengan sejelas mungkin. Semoga tulisan yang dihasilkan dapat dicerna dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Dibalik Tutupnya Gerai Warunk Upnormal, Kalah Saing?

10 Agustus 2023   11:24 Diperbarui: 10 Agustus 2023   11:39 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu cabang Warunk Upnormal (sc: Tirto)

Kemajuan industri F&B memperkenalkan berbagai inovasi produk baru dari masa ke masa. Salah satunya adalah Warunk Upnormal. Warunk Upnormal merupakan cafe yang menjual atau menyajikan menu-menu yang disajikan oleh warung kopi (warkop) seperti, indomie, roti bakar, susu segar, dan kopi sebagai produk utama tetapi dikemas dengan sajian yang berdaya tarik tinggi.

Dengan konsep usaha yang bertemakan casual dan cozy serta penempatan lokasi yang strategis tentunya mendukung perkembangan hingga perlahan-lahan membawa Warunk Upnormal menuju pada puncak kejayaannya pada tahun 2019.

Kejayaan Warunk Upnormal menjadikan Rex Marindo selaku pemiliknya lebih leluasa untuk melakukan ekspansi ke berbagai penjuru Indonesia. Melansir melalui laman finansialku, pada tahun 2019 tercatat 80 gerai Warunk Upnormal tersebar di seluruh Indonesia. Meskipun begitu, kejayaan Warunk Upnormal pada tahun 2019 ternyata tidak dapat menyelamatkan eksistensinya hingga saat ini.

Semenjak pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020 tentu sangatlah berimbas pada Warunk Upnormal tersendiri. Adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB) menjadi salah satu imbas terbesarnya.

Dikarenakan target pasar Warunk Upnormal adalah masyarakat menengah ke atas maka pastinya berpengaruh pada biaya operasional. Hal ini berdampak pada pemutusan kebijakan dalam mengurangi jumlah karyawan untuk menutupi biaya operasional.

Ditambah lagi, Warunk Upnormal mengutamakan letak posisi yang strategis. Tentunya hal ini mengharuskan untuk mengeluarkan harga sewa yang lebih mahal.

Selain itu, kehadiran pihak bisnis F&B lain yang sejenis lambat laun menggerus pasar Warunk Upnormal. Meskipun begitu, hal ini menandakan bahwa Warunk Upnormal telah menginspirasi berbagai usaha bisnis F&B dengan berbagai konsep yang dibawakan meskipun kini eksistensinya sedang terancam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun