Penembakan Massal pada Peringatan Hari Raya Imlek di California Amerika Serikat, 10 Orang Tewas

Peringatan hari raya selalu dinanti oleh berbagai kalangan tanpa terbatas suku, agama, ras hingga etnis. 

Pada hari Sabtu kemarin (21/1/2023) diperingati sebagai Tahun Baru Imlek (Chinese New Year atau Lunar New Year's Eve). Akan tetapi, peringatan hari tersebut menjadi mimpi buruk bagi warga kota Monterey Park, California, Amerika Serikat.

Hal itu disebabkan terjadi penembakan massal yang bertepatan pada peringatan Tahun Baru Imlek 2023. Penembakan diawali di dalam tempat studio dansa sekitar West Garvey Avenue sekitar pukul 10 malam. Insiden tersebut menyebabkan 10 orang tewas dan 10 orang mengalami luka-luka.

Sekitar 20 menit kemudian setelah melakukan penembakan di studio dansa, menurut saksi mata pelaku berjalan menuju ballroom dan studio di kota Alhambra yang masih berdekatan dengan kota Monterey Park. 

Menurut Robert Luna selaku Sheriff Country Los Angeles mengatakan, "Pelaku berjalangan mengarah ke sana, mungkin berniat untuk menembak dua orang lagi. Tetapi dua anggota komunitas tersebut melucuti dan mengambil senjata yang bersangkutan sehingga tersangka kabur melarikan diri."

Hingga saat ini Polisi belum mengatakan motif apa yang diinginkan pelaku dan senjata apa yang digunakan saat penembakan. Akan tetapi, telah mengidentifikasi mobil van putih yang terdapat di sekitar lokasi kejadian pertama, tepatnya di kota Torrance, California. 

Polisi mengepung mobil van putih tersebut yang diduga berkaitan dengan tersangka penembakan. Tersangka masih menjadi buronan polisi setelah melarikan diri dari tempat kejadian. Petugas kepolisian meyakini bahwa pelaku merupakan orang Asia yang berumur antara 30 dan 50 tahun.

Akibat kejadian ini, polisi harus menutup daerah sekitar lokasi kejadian dan mengatakan bahwa perayaan tahun baru imlek hari kedua yang dilaksanakan pada Minggu, 22 januari 2023 dibatalkan.

Baca juga: Mengenang W.R. Soepratman Melalui Museumnya di Surabaya

Baca juga: HIPREJS: Wujud Kepedulian terhadap Eksistensi Kebudayaan Lokal

Baca juga: Mengapa Organisasi Kampus Mayoritas Berisi Mahasiswa dari Rumpun Ilmu Sosial Humaniora?