Mohon tunggu...
Angga Ardiyansyah
Angga Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja Bebas

Seorang mahasiswa yang mencoba mencurahkan pemikiran dan mengabadikan hidup, pengalaman hingga opini melalui tulisan dengan sejelas mungkin. Semoga tulisan yang dihasilkan dapat dicerna dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

HIPREJS: Wujud Kepedulian terhadap Eksistensi Kebudayaan Lokal

23 Juli 2022   08:00 Diperbarui: 23 Juli 2022   08:09 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesian culture in Garuda(Sumber: https://id.pinterest.com/)

Indonesia diketahui memiliki warisan budaya yang tak terhitung jumlah dan nilainya. Negara kepulauan terbesar dengan sumber daya yang melimpah, memiliki ratusan suku, adat, ribuan bahasa, dan pulau-pulau ternama maupun tidak ternama. Fenomena ini menjadikan Indonesia menjadi negara yang kaya serta memiliki ciri khas tertentu. Keberagaman yang Indonesia miliki sebagai bentuk kekuatan untuk terus membangun karya bangsa dalam memperkenalkan juga mempertahankan keberlangsungan budaya Indonesia. Salah satu kebudayaan Indonesia yang telah mendunia adalah Reog. Kebudayaan reog merupakan salah satu budaya yang harus dipertahankan dan dilestarikan.

Salah satu wadah sebagai mempertahankan dan melestarikan kebudayaan lokal adalah BN SETALOKA HIPREJS JATIM yang merupakan singkatan dari Budaya Nusantara Seni Tradisi Lokal Himpunan Paguyuban Reog dan Jaranan Kota Surabaya Jawa Timur -- selanjutnya HIPREJS. HIPREJS dibentuk sebagai wadah yang menaungi kesenian reog dan jaranan dengan berbagai sanggar yang masih aktif dan tersebar di beberapa kota di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam mengenai kesenian Reog dan sanggar yang mewadahi para pelakon dari kesenian reog itu sendiri. BN SETALOKA HIPREJS JATIM merupakan organisasi yang berfokus pada seni tradisi lokal Jawa Timur seperti kesenian Ketoprak, Wayang Kulit, Campursari, Reog, dan Jaranan (fokus utama mereka pada kebudayaan reog dan jaranan) yang masih aktif latihan dan tampil di berbagai acara. Banyak prestasi yang diraih salah satunya tampil di luar negeri secara visual dikarenakan pada saat itu sedang Covid-19 dan masih banyak lagi prestasi lainnya. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya kita untuk mengenal lebih dalam mengenai HIPREJS sendiri melalui tulisan ini.

Mengenal BN SETALOKA HIPREJS JATIM

Budaya Nusantara Seni Tradisi Lokal Himpunan Paguyuban Reog Ponorogo dan Jaranan Kota Surabaya Jawa Timur (BN SETALOKA HIPREJS JATIM) merupakan wadah/organisasi yang turut mengembangkan kesadaran, pemahaman dan pengetahuan terhadap prinsip-prinsip sosial budaya secara universal, melalui pemberdayaan sarana dan teknologi audio visual dan multimedia untuk mewujudkan suatu masyarakat yang berkebajikan, beradab, humanis dan setara untuk seluas-luasnya, EQUAL VIRTUE SOCIETY. Serta memuat 10 objek pemajuan kebudayaan yang termaktub dalam UU No. 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.

HIPREJS terbentuk pada tanggal 3 Februari 2013, sebagai wadah penyaluran aspirasi para seniman Reog Ponorogo dan Jaranan dikarenakan pada saat itu organisasi Reog yang ada tidak mampu menampung aspirasi anggota serta arogansi pengurus yang menyimpang dalam menjalankan AD/ART secara benar. Oleh karena itu, lahirlah organisasi kesenian independen yang bernama HIPREJS yang merupakan wadah baru bagi para seniman Reog Ponorogo dan Jaranan Kota Surabaya yang sudah mempunyai legalitas secara hukum Akta Notaris Hadi Soetopo, SH., Mkn. Nomor 202 Tanggal 24 Mei 2013.

Di lain sisi, terbentuknya sanggar bertujuan untuk mengubah persepsi dan kebiasaan warga mengenai Reog yang selalu dikaitkan dengan sesuatu yang berbau mistis dan syirik. Oleh karena itu Pak Tri Suryanto selaku ketua umum HIPREJS merasa tertantang sehingga dibuatnya sanggar sebagai wadah bagi para seniman dan menjawab tantangan tersebut.

BN SETALOKA HIPREJS JATIM juga bertujuan agar seniman Tradisi Jawa Timur semakin berdaya dan berhasil guna dalam memberikan edukasi ke masyarakat serta mengemban amanah dalam mengembangkan, memajukan, dan merawat budaya yang digali dari kearifan lokal masing-masing Kota/Kabupaten di Jawa Timur serta memasukan 10 aspek pokok-pokok pikiran kebudayaan.

Keadaan HIPREJS

HIPREJS sendiri memiliki kurang lebih 100 sanggar yang terletak di Jawa Timur (Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro). Dari sanggar tersebut, tidak semua sanggar berfokus pada kesenian Reog Ponorogo dan Jaranan saja, melainkan fokus ke kesenian Jawa Timur lainnya juga seperti kesenian Ketoprak, Wayang Kulit, dan Campursari.

HIPREJS merupakan salah satu organisasi yang aktif terkait kebudayaan lokal hingga saat ini. HIPREJS sendiri sering tampil di berbagai acara terutama di masa sebelum Covid-19 menyebar. Maraknya penyebaran Covid-19 turut berdampak pada HIPREJS dan sanggarnya termasuk pemeran dari kebudayaan lokal tersebut.

Sesi latihan bagi pemeran kebudayaan lokal di sanggar HIPREJS sendiri memiliki jadwal latihan rutin sebelum pandemi, akan tetapi semenjak pandemi menyebabkan jadwal tampil acara dan latihan sedikit berubah (lebih fleksibel) dikarenakan para pemeran berasal dari latar belakang dan memiliki kesibukan yang berbeda-beda. Pak Tri Suryanto mengatakan, ketika pandemi jika terdapat jadwal untuk tampil di suatu acara, maka disusun jadwal latihan secara rutin dan jumlah pemain yang akan tampil. Jika tidak ada jadwal untuk tampil di suatu acara, maka tidak terlalu berfokus pada latihan rutin dan terkadang hanya sekedar rapat/berbincang di kesekretariatan/tempat lainnya.

Oleh karena itu, di masa transisi dari pandemi ke arah endemi, HIPREJS sudah mulai aktif tampil di berbagai acara besar. Dikarenakan alasan prokes sudah mulai dilonggarkan sehingga memudahkan untuk tampil di suatu acara baik bagi para pemeran maupun para penikmat/penonton.

Prestasi HIPREJS

Banyak prestasi yang telah didapatkan oleh HIPREJS sendiri, mulai dari kancah lokal, nasional hingga internasional. Prestasi tersebut tidak bisa disebutkan satu per satu secara mendetail. Prestasi terakhir kali yang dicapai adalah penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, yang telah sukses melestarikan seni Reog dan Jaranan. Penghargaan ini diberikan dalam menyambut peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur ke-72. Sekaligus untuk memperkenalkan kesenian Jawa Timur, agar tradisi ini tidak luntur di generasi muda.

HIPREJS sendiri sering tampil di berbagai acara, terutama di wilayah Jawa Timur. Acara terakhir yang diikuti oleh HIPREJS yaitu Parade Budaya Surabaya Vaganza 2022 di Surabaya dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya yang ke-729. Selain itu, HIPREJS seringkali aktif dalam menyuarakan aspirasi dan argumen mengenai kebudayaan dengan tujuan kebudayaan lokal tetap diperhatikan, dilestarikan, dan dikembangkan sehingga tidak tergerus oleh budaya asing yang kian merajalela.

Simpulan

Dari pelaksanaan project ini diketahui bahwa pemahaman para generasi muda tentang kesenian reog ponorogo masih kurang. Kesenian Reog merupakan budaya lokal Indonesia yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa untuk turut serta untuk berperan aktif dalam melestarikan kesenian reog. (Untuk menggali informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi website HIPREJS yang telah tertaut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun