Setiap hari kita selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan yang beragam. Mulai dari pilihan yang kecil dan remeh (seperti hari ini mau menggunakan pakaian apa) hingga yang penting dan berdampak besar terhadap kehidupan kita. Apa yang kita pilih merupakan keputusan berdasarkan diri kita masing-masing. Akan tetapi, saking banyaknya pilihan dapat menyebabkan kita kehabisan energi untuk berpikir dan mengambil keputusan dikarenakan fokus dan energi kita tersalurkan ke hal kecil yang dimana fokus dan energi tersebut seharusnya dapat kita gunakan ke suatu hal yang lebih penting.
Seperti contoh, seseorang bingung menentukan outfit untuk pergi bertemu teman-temannya. Tentu kita menginginkan look yang bagus baik bagi kita sendiri maupun orang lain. Seringkali kita menghabiskan waktu terlalu banyak untuk memilih baju sehingga fokus dan energi kita terhabiskan dalam pemilihan baju (hal ini juga yang menyebabkan orang telat ketika ada janjian haha).
Jika kita melihat beberapa orang terkaya dan berpengaruh di dunia seperti Mark Zuckerberg (CEO Meta) dengan kaos polosnya hingga Elon Musk (CEO Tesla) yang mengenakan kaos polos dengan celana jeansnya ketika bertemu dengan bapak Presiden RI Joko Widodo. Tidak dapat dipungkiri, mereka juga mengenakan pakaian yang formal pada kondisi dan situasi khusus meskipun yang sering tersorot media adalah saat mereka mengenakan pakaian santai layaknya di rumah sendiri.
Seiring perkembangan zaman juga turut berdampak beragamnya pilihan, seperti e-commerce yang menyediakan berbagai katalog bagi usernya hingga saluran TV yang tidak ada habisnya menuntut kita memilih salah satu saluran yang dirasa ingin kita tonton (meskipun pada akhirnya tidak kita tonton karena berfokus pada hp/hanya ganti-ganti saluran saja).
Meminimalisir Pilihan itu Perlu
Meminimalisir/mengurangi pilihan itu perlu dengan catatan pilihan tersebut merupakan sesuatu hal yang kecil dan tidak terlalu berdampak pada keseharian kita (dengan catatan tetap memilih tetapi tidak menghabiskan waktu dan energi yang cukup lama/tidak asal pilih).
Fokus kali ini adalah mengenai waktu dan energi yang dihabiskan untuk mengambil keputusan ataupun memilih pilihan yang sangat remeh hingga sangat kompleks. Dengan kata lain seharusnya kita tidak  membebani pikiran dengan hal-hal yang tidak penting.
Pilihan terkadang muncul dikarenakan beragamnya aktivitas kegiatan yang kita lakukan. Oleh karena itu bisa dimulai dengan mengurangi kegiatan yang tidak penting sehingga juga turut mengurangi beban pikiran untuk memilih. Ini bukan hal sepele, karena energi terbatas untuk berpikir apalagi melakukan aktivitasnya. Mulai hapus jadwal-jadwal yang tidak mendukung tujuan dan dirasa kurang penting.
Kesimpulan
Ada begitu banyak elemen dan konsekuensi dari berbagai keputusan besar yang perlu kita pertimbangkan dan membuat kita semakin bingung dan ragu untuk mengambil keputusan. Akibatnya, kita kerap mengulur waktu, padahal penguluran waktu itu justru membuat kita makin sulit memutuskan. Pertimbangan dan analisa tentu saja kita butuhkan, juga berbagai prediksi tentang apa yang akan terjadi setelah keputusan dibuat. Tapi bukankah hidup sejatinya sulit diprediksi dan bisa bergulir diluar kuasa kita? Apa yang perlu kita perhatikan saat dihadapkan dengan pilihan hidup?
Keputusan yang kita ambil adalah pilihan terbaik bagi kita sehingga kita hanya membutuhkan pertimbangan mengenai apa yang terbaik bagi kita. Percayalah, bahwa ketika kita bahagia dan menjalani hidup dengan gembira, orang-orang di sekitar kita akan merasakan hal yang sama. Oleh karena itu, dengan meminimalisir ataupun mengeliminasi pilihan yang kurang penting berdampak sangat besar terhadap kehidupan kita terutama waktu dan energi pikiran kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Puisi: Semesta Semata
Baca juga: Puisi: Dewan Penguasa Air
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!