Mohon tunggu...
Budi Menoreh
Budi Menoreh Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Manusia yang ingin sukses dunia dan akhirat .blog www.budiseplawan.com twitter @ngecamp , mari bersobat bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahagiakah Anda Saat Sakit ?

23 Mei 2013   22:41 Diperbarui: 22 Desember 2017   17:56 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa jawaban sahabat dari pertanyaan pada judul diatas?. Pastinya akan memerlukan waktu yang lama untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan ‘YA’. Loh kok begitu? Berarti jika seseorang sedang sakit harusnya merasa bahagia ? Bagi orang yang maumerenungi dan mengambil hikmah dari rasa sakit yang diderita tentu kelak akan mengatakan bahwa rasa sakit yang diderita itu suatu kebahagiaan . Tentu rasa ‘bahagia’ tersebut bersandingan dengan rasa ‘syukur’ . Sebagai contoh, ada seseorang pekerja di bangunan karena kondisi sakit yang dialaminya maka dia tidak masuk kerja. Orang tersebut terbaring di rumah sakit untuk menjalani proses penyembuhan atas penyakit yang diderita. Pada suatu ketika dia mendapat kabar buruk mengenai bangunan yang dikerjakan mengalami bencana yaitu roboh. Musibah tersebut mengakibatkan rekan-rekan kerjanya ada yang tewas dan ada yang luka-luka karena keruntuhan puing-puing bangunan. Mendengar kabar tersebut tentu dia sedih karena musibah tersebut. Tapi dibalik kesedihannya dia merasakan bahagia serta syukur yang dalam. Sebab اَللّهُ pada waktu itu telah menjauhkan dia dari musibah runtuhnya bangunan dengan memberikan sakit. Dia meng-andaikan jika pada waktu itu dia masuk kerja, barangkali dia akan ikut menjadi korban runtuhnya bangunan. Maka rasa syukur dan bahagia dia panjatkan sebab sakit yang dideritanya itu justru menjauhkan dari bencana atau musibah yang lebih parah. Rasa syukur dan bahagia tak akan dia dapatkan jika tanpa melalui renungan yang dalam saat sakit mendera. Dan juga dengan keimanan kepada Sang Khalik yang Maha Berkehendak. Inilah salah satu hikmat ketika sedang sakit, bahwa sakit yang dialami justrumenjauhkan bencana atau musibah yang lebih besar.Mengapa kita harus bahagia saat sakit ? Karena sakit memiliki banyak hikmah yang bisa dipetik. Contoh hikmah yang lain adalah bahwa sakit itu adalah penghapus dosa. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh H.R Bukhari bahwa beliau Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam bersabda ” Tidaklah seseorang muslim tertimpa derita penyakit atau perkara lain,kecuali اَللّهُ hapuskan dengannya kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya “ Sebagai orang yang beriman pasti yakin bahwa sakit yang diderita akan menghapus dosa-dosanya. Dan inilah kabar bahagia bagi orang-orang yang tengah mengalami sakit atau musibah.Selain itu mengapa bahagia ketika sakit sebab sakit yang dideritanya adalah sebagai nasehat bagi dirinya. Hadits Nabi ” Seseorang mukmin apabila tertimpa. Suatu penyakit kemudian ia sembuh darinya,maka musibah itu menjadi pelebur dosa-dosanya yang telah lalu dan sebagai nasihat baginya untuk masa mendatang”(HR. Abu Dawud) . Bukankah kita harus bersyukur dan bahagia telah diingatkan oleh-Nya ? Contoh-contoh diatas adalah sekian dari contoh hikmah mengapa bahagia saat sakit. Masih banyak hikmah-hikmah lainnya yang belum disebutkan disini . Maka tak perlu disesali ketika mendapatkan musibah sebab itu sudah menjadi takdir اَللّهُ . Sebaiknya kita bergembira karenanya. Kecemasan dan kesedihan yang mendalam dan terus-menerus akibat musibah tak akan mampu mendatangkan faedah apapun justru melipatgandakan musibah. Percayalah bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya . ” Setiap penyakit pasti ada obatnya. Jika obat telah mengenai penyakit,penyakit itu pasti akan sembuh dengan izin اَللّهُ Azza wa Jalla ” (HR.Muslim) . Catatan ini saya tulis ketika sedang merasakan sakit sebagai pengingat diri bahwa ada hikmah disetiap musibah yang menimpa terhadap diri saya. Semoga pula bermanfaat bagi sahabat yang membacanya. Terima kasih dan berusahalah dan tetap istiqomah berada dijalan-Nya. Referensi : Buku ‘Bahagia Saat Sakit’ karya Fahrur Mu’is budiseplawan

Saya mitra PayTren. Daftar PayTren di bisnispaytren.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun