Mohon tunggu...
Ngatemin Rosok
Ngatemin Rosok Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemungut sesuatu yang terbuang.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Keuntungan Jokowi di Balik Bocornya Kunci Jawaban UAN

20 April 2014   06:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:27 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah disengaja atau tidak, Ujian Nasional SMA sederajat tahun 2014 ini seakan-akan merupakan sesuatu yang luar biasa, walaupun hampir setiap tahun selalu ada peristiwa yang sama. Jika tahun kemarin peredaran kunci jawaban masih sembunyi-sembunyi, yang mengherankan pada tahun ini kenapa seakan-akan terlihat sangat terbuka dan sangat mudah dan murah untuk mendapatkannya? Luarbiasanya Ujian Nasional 2014 ini karena waktu pelaksanaannya berdekatan dengan Pemilu Legislatif dan Persiapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Sesuatu hal sekecil apapun jika sudah bersinggungan dengan masalah politik, hal yang kecil bisa menjadi besar dan demikian juga sebaliknya. Katakanlah Cerita tentang Jokowi yang tertulis di dua Mata Pelajaran, secara hukum hal tersebut tidak menjadi masalah, karena cerita kesuksesan bisa siapa saja. Tidak bisa disalahkan jika tulisan tersebut harus ada di soal Ujian Nasional, dengan alasan soal dibuat sebelum Jokowi dicalonkan sebagai Presiden.

Bahasa politik selalu berdasar pada hukum tertulis, akan tetapi masyarakat  juga memiliki hukum sendiri yang disebut etika. Selain itu kebocoran soal yang semakin tahun semakin parah inilah dapat dijadikan salah satu tolok ukur keberhasilan pemerintah yang berkuasa, dan masyarakat (awam) akan menilai pemerintah telah gagal. Kegagalan pemerintah sedikit banyak akan berpengaruh pada pola pikir masyarakat untuk membandingkan antara sistem pemerintahan yang lama dan yang baru, sehingga perang slogan mulai terlihat. Ambil contoh saja "Sik Penak Jamanku tooo??" lantas dijawab "Ora iso, yo penak jamanku mbesuk!!"

Jika pemerintah dinilai gagal akan menyebabkan turunnya dukungan terhadap parpol penguasa (dalam hal ini Demokrat), apalagi ditambah pelaksanaan Ujian Nasional yang carut-marut. Hal inilah yang sangat menguntungkan partai oposisi (PDIP) terlepas dari pencitraan yang sudah dirintis dalam kurun waktu belakangan ini.

Masuknya Jokowi pada materi Ujian Nasional dan Bocornya kunci jawaban bagaikan gayung bersambut yang siap mengantarkan sang kandidat menuju kursi RI 1. S e a n d a i n y a  nanti bisa mencapai kesuksesan untuk meraihnya, masih ada partai oposisi babak berikutnya yang siap meluncurkan slogan "Sik Penak Jamanku" jika sang "Kandidat" gagal seperti yang sudah-sudah.

Akankah pola lama yang akan menjadi keparcayaan masyarakat, kita tunggu parodi berikutnya...

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun