SALAM .........lama ya tak jumpa temen-temen kompasiana, ni aku mau sedikit menulis dari perenunganku tadi malam mengenai fenomena menjamurnya budaya korupsi di negeri kita tercinta ini yaitu Indonesia.
fenomena korupsi di negeri kita yang notabenenya negeri yang menjunjung tinggi HUKUM sudah enjadi sarapan rakyan indonesia setia hari. bagaimana tidak bukan hanya "hampir" tapi bahkan setiap hari berita mengenai korupsi serta "bolokurowonya" baca="temen-temennya" selalu menghiasi media masa baik elektronik maupun non elektronik. hal tersebut akan terus belanjut jika para "oknum" koruptor masih terus meraja lela menguras habis uang negara sebagaimana saya sebut "uang rakyat"k hanya untuk memenuhi kebutuhan materiil mereka(koruptor) yang haus akan harta.......
tak tanggung-tanggung bukan hanya yang sedah "jenggoten" yang korupsi., tapi juga meramba serta menjalar pada yang muda. sebut saja "gayus tambunan serta nazaruddin yang korupsi tak sedikit serta mngobrak abrik sytem hukum di indonesia dengan bebrapa aksi, dari yang menyuap petugas lapas yaitu gayus, serta yang berkoar-koar dengan omong kosongnya Nazaruddin......
ketika aku membaca sebuah gantungan kunci bertuliskan "dilarang mencuri, karena TUHAN akan selalu ada dimana-mana" terbesit dipikiranku tentang apakah para koruptor yang ada di jajaran kursi (bukan)wakil rakyat mengakui keberadaan TUHAN?,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
bahkan orang atheis sekalipun yang tak berTUHAN masih meyakini keberadaan sesuatu yang ghaib(tak kasad mata). sebagai contoh: orang atheis berkata "aku berharap bisnisku sukses". kata "harap" mau tidak mau butuh penyandaran kepada siapa kata tersebut di sandarkan?? hanya ada satu jawaban,. yaitu hal ghoib yang tak lain adalah TUHAN.
lalu bagaimana dengan para koruptor?..... jika mereka mengetahui, hafal, serta paham apa ynag terkandung dalam pancasila.... lalu apakah mereka menyadari dengan keberadaan TUHAN ? lantas mengapa mereka tetap korupsi?
hanya satu jawaban !!!!!!!!!!!!!
KARENA MEREKA SUDAH TAK TAKUT DENGAN TUHAN!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H