Mohon tunggu...
ngandhiem dingdung
ngandhiem dingdung Mohon Tunggu... -

santri.... sebutan q . cowok IMUT(ireng lumuten), hitam berlumut hehehehe..tpi, senyum q banyak yang bilang kayak brounies... alias MaNiZzZzZz..heheh *o*

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Karena Tuhan Sudah Tidak Ditakuti

12 Desember 2011   15:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:26 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SALAM .........lama ya tak jumpa temen-temen kompasiana, ni aku mau sedikit menulis dari perenunganku tadi malam mengenai fenomena menjamurnya budaya korupsi di negeri kita tercinta ini yaitu Indonesia.

fenomena korupsi di negeri kita yang notabenenya negeri yang menjunjung tinggi HUKUM sudah enjadi sarapan rakyan indonesia setia hari. bagaimana tidak bukan hanya "hampir" tapi bahkan setiap hari berita mengenai korupsi serta "bolokurowonya" baca="temen-temennya" selalu menghiasi media masa baik elektronik maupun non elektronik. hal tersebut akan terus belanjut jika para "oknum" koruptor masih terus meraja lela menguras habis uang negara sebagaimana saya sebut "uang rakyat"k  hanya untuk memenuhi kebutuhan materiil mereka(koruptor) yang haus akan harta.......

tak tanggung-tanggung bukan hanya yang sedah "jenggoten" yang korupsi., tapi juga meramba serta menjalar pada yang muda. sebut saja "gayus tambunan serta nazaruddin yang korupsi tak sedikit serta mngobrak abrik sytem hukum di indonesia dengan bebrapa aksi, dari yang menyuap petugas lapas yaitu gayus, serta yang berkoar-koar dengan omong kosongnya Nazaruddin......

ketika aku membaca sebuah gantungan kunci bertuliskan "dilarang mencuri, karena TUHAN akan selalu ada dimana-mana" terbesit dipikiranku tentang apakah para koruptor yang ada di jajaran kursi (bukan)wakil rakyat mengakui keberadaan TUHAN?,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

bahkan orang atheis sekalipun yang tak berTUHAN masih meyakini keberadaan sesuatu yang ghaib(tak kasad mata). sebagai contoh: orang atheis berkata "aku berharap bisnisku sukses". kata "harap" mau tidak mau butuh penyandaran kepada siapa kata tersebut di sandarkan?? hanya ada satu jawaban,. yaitu hal ghoib yang tak lain adalah TUHAN.

lalu bagaimana dengan para koruptor?..... jika mereka mengetahui, hafal, serta paham apa ynag terkandung dalam pancasila.... lalu apakah mereka menyadari dengan keberadaan TUHAN ? lantas mengapa mereka tetap korupsi?

hanya satu jawaban !!!!!!!!!!!!!

KARENA MEREKA SUDAH TAK TAKUT DENGAN TUHAN!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun