Flores menjadi target utama saya untuk dikunjungi tahun 2019 ini, karena pulau inilah yang belum pernah saya kunjungi, di samping Belitung dan Sumba, yang merupakan pulau besar di Indonesia. Begitu ada penugasan ke NTT, kesempatan tersebut saya manfaatkan untuk menyempatkan diri mampir ke Ende sekaligus menikmati hari libur Nyepi minggu lalu.
Pesawat mendarat cukup mulus walau harus mengerem mendadak karena pendeknya landasan bandara Hasan Aroeboesman yang diapit oleh dua bukit besar di sisi kiri dan kanannya. Sepertinya memang harus pilot yang berpengalaman mengemudikan pesawat karena sempitnya celah yang harus dilalui ketika hendak mendarat.
Ya, Kelimutu, itulah salah satu daya tarik yang membuat wisatawan harus pergi ke Ende, di samping rumah pengasingan Bung Karno yang berada di jantung kota.
Namun saya lebih memilih jalan kaki ke penginapan yang letaknya tak jauh dari bandara. Saya memang sengaja memilih penginapan yang dekat bandara supaya tidak terburu-buru dan menyehatkan badan dengan berjalan kaki.
Setengah jam kemudian ojek menjemput dan kami pun berangkat menuju Kelimutu. Saya sengaja memilih ojek agar lebih bebas berhenti di mana saja tanpa mengganggu kendaraan lain, lagi pula jauh lebih murah ketimbang sewa mobil karena cuma sendirian, walau berisiko kena hujan sehingga kami membawa mantel untuk antisipasinya.
Sesekali tampak longsoran menutup sebagian jalan selepas hujan di pagi hari tadi, namun tidak sampai menghalangi langkah kita mencapai tujuan. Kontur yang berbukit-bukit memang rawan terjadi longsor, apalagi di beberapa titik sedang dilakukan pelebaran jalan.