Mohon tunggu...
Ngalimatuz Zahro
Ngalimatuz Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ngalimatuz Zahro (43121010122). Nama dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak (Universitas Mercu Buana).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K10_Perbedaan antara Kontrak Bisnis Kontrak Sosial

14 Mei 2022   10:22 Diperbarui: 14 Mei 2022   10:38 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kontrak Bisnis yaitu sebuah kesepakatan dalam bentuk tertulis di mana substansi yang disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan bisnis.

Kontrak sosial yaitu perjanjian antar individu yang berdampak tumbuhnya keharusan atas diri mereka yang melakukan perjanjian tersebut, di mana kewajiban itu bersifat politik serta rincian kewajiban politik itu bergantung pada berbagai premis yang diperjanjikan dalam kontrak. 

Kontrak sosial yaitu teori yang diproduksi cara pandang antromorfisme Abad Pencerahan. Dalam kontrak sosial, individu memiliki posisi sebagai subyek.

Para pemikir politik yang banyak bicara mengenai kontrak sosial yaitu Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean Jacques Rousseau. Berdasarkan pemikir ini, kontrak sosial mengalami variasi seputar alasan pendiriannya. 

Mendasarkan diri pada entitas khayali yang disebut state of nature. Dengan ini, kontrak sosial yang sebenranya bukan teori yang didasarkan dengan fakta empiris, tetapi seperangkat proposisi yang dibangun dengan asumsi seorang pemikir.

Desain pribadi
Desain pribadi

Thomas Hobbes 

Menurut Thomas Hobbes, hasrat manusia yaitu akan selalu berkekuatan, serta akan berhenti hanya saat kematiannya. Dan juga menurut Hobbes, individu manusia memiliki sifat yang egosentris dan hanya memikirkan diri sendiri. Dengan ini, saat kondisi alamiah (bagi Hobbes) manusia tidaklah pantas untuk menyatu dalam masyarakat sipil. 

Dalam kondisi alamiah juga, manusia bersifat apolitis. Inilah kondisi manusia sebelum adanya kontrak sosial yang kemudian memunculkan negara. Karena egosentrisme serta hanya mementingkan diri sendiri, maka hubungan antar individu manusia ialah situasi perang. 

Perang sifatnya semua melawan semua. Menurut Hobbes, karena suatu individu memiliki hasrat serupa untuk dapat berkuasa, mementingkan diri sendiri, serta egosentris, jadi hasrat itu selalu bertabrakan dengan hasrat indiviu lain yang juga identik. Situasi tidak pernah tenang, dan masyarakat sipil (masyarakat tanpa negara) tidak cocok bagi para individu dengan kondisi alamiah semacam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun