Perjuangan kelas yaitu suatu bentuk material dari kesadaran kelas di bawah kondisi material tertentu dan kontradiksinya. Â Perjuangan kelas yang baik, yaitu perjuangan melawan relasi itu sendiri. Hal ini yaitu perjuangan untuk menghilangkan hubungan kelas dan untuk membangun masyarakat baru yang mempertahankan ciri positif dari masyarakat sekarang namun secara kualitatif melampauinya.
Perjuangan kelas yang baik yaitu perjuangan yang bisa dibangun di atas, namun perlu melampaui, bentuk perjuangan serikat buruh serta tujuannya. Perjuangan kelas berakar pada kontradiksi mendasar dalam hubungan kelas: buruh melahirkan kekayaan bersama dalam proses kolektif namun diambil kekuasaan oleh beberapa elite, yang mengakibatkan perampasan serta kesengsaraan bagi  para pekerja.
Menurut Marx dan Engels, perjuangan kelas yaitu kekuatan pendorong langsung dari sejarah; itu ialah 'pengungkit besar revolusi sosial modern'. Sebagai ahli teori kelas pekerja yang berusaha membantunya saat perjuangannya, mereka tidak menerima untuk bekerja dengan siapa pun yang tidak mendukung pandangan ini.
Dalam konjungtur dunia sekarang terdapat kontradiksi yang mendalam antara kondisi objektif guna transendensi kapitalisme serta guna revolusi di satu sisi, serta di sisi lainnya, kesiapan kekuatan subjektif yang dibutuhkan untuk perjuangan kelas melawan kapitalisme. Dalam konjungtur sekarang, terdapat skeptisisme yang meluas mengenai kemungkinan revolusi serta mengenai peran kelas pekerja di dalamnya.
Pandangan Marx, sifat dialektis sejarah diekspresikan di dalam perjuangan kelas. Dengan perkembangan kapitalisme, perjuangan kelas mengambilk bentuk yang akut. Â Dua kelas yang dasar, bahwa kelas-kelas lain yang tidak terlalu penting dikelompokkan, saling bertentangan di dalam sistem kapitalis: pemilik alat-alat produksi, atau borjuasi, serta pekerja, atau proletariat.
Dikarenakan hubungan produksi borjuis ialah gaya kontradiksi yang akhir dari suatu proses produksi sosial, kontradiktif bukan dalam arti kontradiksi individu, melainkan kontradiksi yang lahir dari kondisi keberadaan sosial individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H