Mohon tunggu...
Ngainun Naim
Ngainun Naim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis buku JEJAK INTELEKTUAL TERSERAK (2023). Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jawa Timur. Pengelola http://www.spirit-literasi.id. dan http://www.ngainun-naim.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Write or Die!

25 September 2014   17:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:33 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14116228901591793221

[caption id="attachment_361597" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi menulis/Kompasiana "][/caption]

Beberapa orang teman yang memiliki minat di dunia menulis sering berdiskusi dengan saya mengenai naik turunnya semangat menulis. Pada saat tertentu, semangat menulis begitu menggebu-nggebu. Pada saat semacam ini, satu hari mampu menulis banyak halaman. Tetapi jika kondisi sedang menurun, jangankan satu halaman, satu alinea pun tidak mampu keluar. Rasanya ide mampat. Dipaksa sekalipun tidak ada yang bisa ditulis.

Mengapa kondisi semacam itu bisa terjadi? Tidak mudah menjawabnya. Semua penulis pasti pernah mengalaminya. Saya juga sering dilanda kondisi semacam itu.

Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Kondisi fisik yang capek, misalnya, menjadikan menulis memang tidak mudah. Ide-ide bisa tidak keluar. Jika capek lebih baik tidur dulu. Jangan dipaksa untuk menulis. Hasilnya tidak akan bagus. Menulis saat bangun tidur, berdasarkan pengalaman saya, jauh lebih segar dan mudah untuk menghasilkan karya. Kondisi fisik yang bugar, khususnya di pagi hari, menjadikan ide-ide begitu mudah mengalir.

Macetnya ide bisa juga karena kita belum terlatih untuk menulis. Menulis masih dilakukan pada saat-saat tertentu saja. Mereka yang menulis hanya berdasarkan mood akan mengalami kondisi yang semacam ini. Cara mengatasinya sederhana, yaitu dengan menulis setiap hari. Setiap hari? Ya, menulis setiap hari.

Menulis setiap hari untuk kemudian ditampilkan di jejaring sosial-facebook, twitter, blog-jelas bukan pekerjaan ringan. Saya sendiri merasakan betul beratnya melakukan setiap hari. Tetapi saya yakin itu bukan hal yang mustahil untuk dilakukan.

Sudah cukup lama saya bertekad menulis sehari satu artikel. Untuk itu saya benar-benar harus berjuang mewujudkannya. Godaannya jelas ada. Kadang rasa malas, kadang kondisi fisik yang capek, kadang waktu yang tidak bisa kompromi, dan berbagai alasan lainnya.

Tetapi jika mengingat berbagai tulisan yang saya buat agar tidak mudah mengeluh, harus bersyukur, harus berjuang, dan berbagai energi positif lainnya, saya pun berusaha untuk menepis berbagai godaan yang ada. Mengeluh jelas tidak banyak memberikan manfaat. Daripada mengeluh, lebih baik saya berjuang dengan menulis. Mengeluh tidak memberikan manfaat apa pun kepada saya. Menulis bagi saya merupakan manifestasi dari rasa syukur.

Karunia Allah yang diberikan kepada saya sangat-sangat banyak dan tidak terhitung. Bahkan jika pun saya harus menghitungnya, jelas saya tidak mampu menghitungnya. Karena itu, bersyukur harus terus-menerus saya lakukan sebagai manifestasi kehambaan saya kepada Allah. Salah satu wujud karunia Allah yang harus saya syukuri adalah karunia menulis.

Menulis memang tidak mudah. Setidaknya itu pengalaman saya pribadi dan juga pendapat beberapa orang yang pernah saya temui. Pada kerangka inilah, saya menyebut bahwa "Penulis Itu Makhluk Langka". Disebut langka karena yang mampu melakukannya hanya sedikit orang.

Sekarang coba amati sekeliling Anda. Jika Anda seorang guru, coba Anda hitung berapa orang teman guru yang bisa menulis. Jika total ada 50 guru, adakah 5 orang yang mampu menulis dalam makna yang sesungguhnya? Jika hanya beberapa orang saja, maka Anda termasuk "makhluk langka".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun