Ngainun Naim
Kematian itu pasti datang. Hanya soal waktu saja. Ini sudah menjadi pengetahuan umum, meskipun belum tentu menjadi kesadaran.
Jika orang memiliki kesadaran maka kesadaran ini akan menggerakkannya untuk melakukan sesuatu yang bernilai positif sepanjang hidup. Kebajikan merupakan hal yang akan terus diperjuangkan. Hal-hal yang jelek diusahakan untuk dihindari semaksimal mungkin.
Hidup yang baik adalah hidup yang terus-menerus membaik dari waktu ke waktu. Bukannya naik turun, tetapi linier ke arah kebajikan. Namun ini teorinya. Praktiknya tidak semudah dan sesederhana itu.
Kita ini manusia yang dianugerahi oleh Allah SWT hawa nafsu. Jika kita melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama, itu artinya kita mengikuti hawa nafsu. Jika kita terus melakukan kebajikan, itu artinya kita mengelola hawa nafsu demi kebaikan kehidupan kita.
Melakukan kebaikan bisa dilakukan lewat banyak cara. Salah satunya adalah dengan menulis. Hal semacam ini yang dilakukan oleh Almarhum H. Asrul Hoesein, seorang Kompasianer senior. Beliau menulis artikel di Kompasiana lebih dari 1.000 buah. Tulisannya tentang hal-hal baik dan inspiratif.
Saya sendiri bukan Kompasianer yang aktif. Saat-saat tertentu saja saya menulis, mengunjungi artikel-artikel menarik, dan meninggalkan jejak komentar. Salah satunya kepada Almarhum H. Asrul Hoesein. Saya menjadi pengikut beliau. Tulisan-tulisan beliau cukup inspiratif dan membangun kesadaran untuk tidak "nyampah".
Perkenalan saya belum lama, yaitu pertengahan bulan lalu. Tanggal 17 November 2022, Almarhum membuat artikel yang ke-1.000 di Kompasiana, sejak 2009 hingga 2022. Tentu ini prestasi luar biasa. Saya pun menulis komentar sekaligus hari itu saya mem-follow beliau.
Beberapa waktu terakhir karena kesibukan saya tidak intensif mengunjungi Kompasiana. Sesekali saja mengunjungi dan membaca beberapa artikel.
Selasa pagi saya terkejut membaca tulisan demi tulisan tentang H. Asrul Hoesein yang berpulang. Saya sungguh terkejut. Semoga beliau husnul khatimah. Amin.