Mohon tunggu...
Ngafit
Ngafit Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Trust Me, I'm a Taxation Students & Writer

Selanjutnya

Tutup

Financial

Prospek Saham Sarimelati Kencana, Tbk (PZZA) Perusahaan Pizza di Indonesia

3 Agustus 2019   13:37 Diperbarui: 3 Agustus 2019   14:31 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal mendasar yang menjadi pertimbangan dalam melakukan investasi dalam suatu perusahaan adalah dengan melihat nilai perusahaan tersebut. Dalam fundamental PZZA yang dilihat dari sumber indopremiere (IPOT), terlihat market cap 3,1 triliun. Cash 300 milyar dan hutang 700 milyar. Perusahaan ini boleh dibilang tidak memiliki hutang bank yang berarti. Jadi nilai sebenarnya ketik kita mau beli perusahaan ini adalah 3,1 triliun -- 300 milyar = 2,8 triliun.

Kemudian apa yang kita dapat dengan membeli perusahaan senilai 2,8 triliun ?

  • Kita dapat nilai perusahaan yang nilai penjualannya per tahun sebesar 3,6 triliun
  • Laba yang meningkat 21 persen per tahun yang dilihat dari cagr nya
  • Ini yang paling penting, coba kita perhatikan tahun 2017, perusahaan ini beroperasi dengan modal 42 milyar, tetapi mampu menghasilkan penjualan 3 triliun, laba 141 milyar.

Coba kita tanyakan ke teman kita atau para investor, atau bahkan pengusaha, apabila ada perusahaan dengan modal 42 milyar mampu meraih omset 3 triliun, itu perusahaan menarik atau tidak ?? dan tanpa hutang bank yang berarti lho...

Perhatikan selama tahun 2015, 2016, 2017 perusahaan beroperasi dengan modal kecil namun efisien sekali. Efisiensilah yang membuat perusahaan berjalan tanpa modal yang besar tapi menghasilkan hasil atau penjualan fantastis.

Dengan nama besar yang dimiliki tentu perusahaan  ini sudah melewati lorong waktu yang panjang untuk mencapai tahap sekarang. Untuk sekedar info, perusahaan ini akan membuka sebanyak 65 gerai baru.

Kenapa pada tahun 2018 modalnya tiba-tiba besar ?. Karena baru tahun 2018 perusahaan mendapat suntikan modal dari IPO, jadi modalnya naik tinggi. Namun, dengan melihat karakter bisnis dan manajemen selama 5 tahun terakhir, bukan tidak mungkin perusahaan ini akan mencatatkan hasil yang lebih gemilang dan sangat menguntungkan perusahaan dan investor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun