Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tren Kasus ISPA & Pneumonia di Jakarta Terus Menurun pada Minggu Keempat Dibandingkan Minggu Ketiga September 2023

4 Oktober 2023   20:37 Diperbarui: 4 Oktober 2023   20:45 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Kasus ISPA dan pneumonia di DKI Jakarta tren kembali menurun pada minggu ke-4 september dibandingkan minggu ke-3 september, mulai terlihat menurun sejak 14 September 2023. Data kasus minggu ke-4 September dibandingkan minggu ke-3 September baik ISPA dan pneumonia masing-masing turun 9 persen.

Hal ini dilakukan pengamatan bersama Kementerian Kesehatan RI by website Kemenkes RI yang datanya diinput setiap hari oleh seluruh puskesmas kecamatan, puskesmas kelurahan, dan RS di DKI Jakarta. 

Data ISPA, ILI, pneumonia setiap hari dilaporkan seluruh puskesmas kecamatan dan kelurahan, sedangkan data pneumonia dilaporkan seluruh RS melalui sistem surveilans-dinkes.jakarta.go.id yang selanjutnya rekapitulasi laporan 194 RS dilaporkan harian oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta ke website Kemenkes RI.

Ini adalah hasil kerja keras bersama. Pemerintah pusat dan daerah bersinergi terus untuk secara cepat menurunkan polusi udara utamanya PM 2.5 yang membahayakan kesehatan. 

Kolaborasi pentahelix terlihat nyata dalam upaya cepat untuk menurunkan polusi udara, Pemerintah memimpin kolaborasinya (penjahit utama), selain itu peran pelaku usaha / swasta, masyarakat, akademisi, dan media / pers berperan penting. 

Kebijakan WFH juga dirasakan cukup efektif untuk mengendalikan cepat kadar polusi udara yang akhirnya berpengaruh pada jumlah kasus ISPA dan pneumonia yang trendnya menurun. 

Semoga hal yang baik tersebut tidak cepat puas dan dapat terus dipertahankan, seperti dari segi masyarakat yang dapat membantu mengurangi emisi dengan menggunakan transportasi publik sehari-hari, tidak boros listrik di rumah dan kantor, juga tidak membakar sampah / merokok.

Kendati demikian, warga tetap diharapkan mencegah paparan polusi dengan beberapa cara:
1. Hindari keluar rumah / outdoors terutama kelompok rentan bayi balita ibu hamil dan pralansia diatas 50 tahun
2. Pakai masker KN95 / KF94 di outdoors karena bisa menyaring polusi dengan efektif 95-100 persen
3. Imunisasi rutin lengkap anak dan dianjurkan influenzae tambahan per tahun pada kelompok rentan
4. Pola hidup sehat CERDIK setiap hari: makan bergizi cukupkan sayur dan buah dan kurangi konsumsi gula garam lemak, cukup tidur dan olahraga rutin, tidak stress untuk menjaga imunitas baik
5. Dianjurkan menggunakan penyaring udara indoor / air purifier
6. Hirup uap air panas dan tetes mintak kayu putih / esensial untuk melegakan pernapasan
7. Suplemen vitamin C, D3 pengganti sinar matahari pagi, asam lemak omega

Tips menghadapi el nino atau kemarau panjang yang berlangsung sejak Agustus dan diprediksi BMKG masih akan terjadi 3 - 6 bulan kedepan (cegah dehidrasi dan heat stroke adalah yang utama):
1. Minum air cukup 2-3 liter per hari, jangan byk minum saat malam hari karena akan mengganggu tidur. Utk yg muslim bs dilakukan 1 gelas sebelum dan sesudah solat
2. Jangan menunggu haus baru minum terutama jika aktivitas outdoors
3. Air putih adalah yg terbaik, hindari minuman manis dan teh atau kopi yang dpt memicu BAK lbh banyak / diuresis
4. Hindari aktivitas di panas terik luar ruangan pada jam 10.00-15.00 atau jika melakukan aktivitas pastikan menggunakan sunscreen SPF 30 dioles merata, jaga asupan cairan, pakai topi lebar / payung, pakai baju berwarna terang utk memantulkan cahaya dan bahan yg nyaman, adem, ringan, tipis, upayakan berteduh.
5. Meraba nadi sendiri, jika denyut nadi diatas 50 kali dalam 30 detik atau tekanan darah di atas normal waspada heat stroke, istirahat dan berbaringlah
Dampak polusi udara ada yang bersifat akut dan kronis:
A. AKUT:

ISPA
Asma akut
Bronkitis akut
Pneumonia
Jerawat, alergi/eksim/dermatitis/masalah kulit lainnya
B. KRONIS:
Kelahiran prematur dan pertumbuhan janin terhambat
Kemandulan/infertilitas
Bronkitis kronis
Asma
Gangguan saraf: alzheimer, ADHD, penuaan dini
Penyakit vaskular: stroke, jantung, HT, DM
Kanker baik pernapasan dan non pernapasan: prostat, kolorektal, payudara, endometrium.

Ngabila Salama,

Praktisi Kesehatan Masyarakat /

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun