Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Diare Penyebab Kematian Terbanyak Bayi dan Anak, Cegah dengan Imunisasi Rotavirus Bayi Gratis 3 kali

3 Agustus 2023   13:34 Diperbarui: 4 Agustus 2023   11:50 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Diare adalah penyebab kematian terbanyak pada bayi dan anak di Indonesia. Dan 90 % diare pada bayi dan anak disebabkan oleh Rotavirus. Pemerintah tidak mungkin membeli vaksin dengan sangat mahal jika tidak untuk mencegah kecacatan dan kematian pada anak dan masyarakat. Mari mulai 15 Agustus 2023 nanti imunisasi rotavirus akan GRATIS diberikan di seluruh Indonesia untuk bayi sebanyak 3 kali: usia 2,3,4 bulan. Sangat aman diberikan berbarengan dengan vaksin lainnya. Cara pemberiannya dengan ditetes dan diberikan sebanyak 5 tetes.

Berdasarkan Surat dari Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Nomor IM.02.02/C/3052/2023 tentang Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Rotavirus (RV) Secara Nasional tanggal 3 Juli 2023 dan Keputusan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/4978/2022 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus tanggal 14 Oktober 2022, bersama ini disampaikan beberapa informasi terkait pelaksanaan imunisasi RV di DKI Jakarta sebagai berikut:

1. Mulai tanggal 15 Agustus 2023 imunisasi RV masuk dalam jadwal imunisasi rutin bayi di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta dan seluruh Indonesia.

2. Sasaran bayi yang mendapat imunisasi RV adalah bayi yang lahir mulai tanggal 16 Mei 2023 atau lebih muda, diberikan sebanyak 3 dosis masing-masing secara oral 5 tetes (0,5 ml) pada bayi usia 2, 3, dan 4 bulan.

3. Pemberian imunisasi RV didahului imunisasi polio oral kemudian diikuti dengan imunisasi suntik sesuai usia kedatangan.

4. Interval jarak setiap dosis imunisasi RV minimal 4 minggu dan dosis terakhir diberikan maksimal saat sasaran usia 6 bulan 29 hari.

5. Vaksin RV adalah vaksin hidup yang sudah dilemahkan (live attenuated) yang berbentuk vial multidose dengan indeks pemakaiannya 3,85 per vial.

6. Vaksin RV disimpan di freezer pada suhu -150C s.d. -250C di Kabupaten/Kota dengan ED sesuai tanggal yang tertera di vial. Di puskesmas dapat disimpan pada suhu 20C s.d. 80C dengan masa ketahanan 6 bulan setelah dicairkan.

7. Fasilitas kesehatan swasta dapat mengajukan permohonan kepada puskesmas kecamatan setempat sebagai pelaksana imunisasi RV dan imunisasi rutin program pemerintah lainnya.

8. Petunjuk teknis dan media KIE terkait introduksi imunisasi RV dapat diakses pada https://bit.ly/materiorientasirv. Pembiayaan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan dan promosi introduksi imunisasi RV dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan/atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun