Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Infeksi Bakteri Legionella (Legionellosis) Menyebabkan Pneumonia, Cek Berkala Air Tempat Publik

27 Juni 2023   23:09 Diperbarui: 28 Juni 2023   00:23 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, kemarin selesai menjadi tim perumus regulasi teknis endemi COVID-19 di Indonesia, hari ini selesai tugas menjadi tim perumus regulasi teknis & penilaian risiko Surveilans Legionellosis / Legionella di Indonesia bersama WHO, Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi, dan para pakar lainnya. 

Waspada sesak nafas disebabkan Bakteri Legionella yang bisa ditularkan dgn cara MENGHIRUP UAP AIR atau TERTELAN AIR terkontaminasi bakteri yang biasanya berasal dari AC, hotel, spa, kolam renang, mall, riwayat perjalanan dari luar negeri, dan infeksi nosokomial tertular dari Rumah Sakit (RS). Gejala utama adalah demam, sakit kepala, mula, muntah, diare, nyeri otot, dan yang utama sesak nafas / pneumonia.

Kasus Legionellosis yang ditemukan di beberapa RS tahun 2023 di Jawa Barat sontak membuat kaget. Bali dan Jakarta merupakan daerah yang juga memiliki risiko tinggi sbg tujuan utama wisata & turis.

Dari hasil uji petik pemeriksaan SAMPEL AIR AC, wastafel di mall dan hotel di Jakarta oleh laboratorium BBTKLPP Jakarta , cukup tinggi ditemukan bakteri Legionella Sp / Legionella Pneumophilla ini, oleh krn itu tim Surveilans & Kesehatan Lingkungan berkomitmen melakukan pemeriksaan berkala di tempat berisiko tinggi seperti hotel, tempat hiburan seperti mall, kolam renang, salon, spa, dll untuk rutin dilakukan pemeriksaan air setidaknya 1 th sekali sebagai bentuk kewaspadaan.

Perlu kerjasama dengan dinas priwisata dan ekonomi kreatif, dinas UMKM, dan stakeholder lainnya untuk implementasi dan dasar penguatan kebijakan berdasarkan data dan hasil temuan uji petik di lapangan. Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta rutin memeriksakan sampel air dari hotel-hotel di Jakarta setahun sekali dengan tarif 750rb/pemeriksaan rutin Legionella utk menjadi bagian mutu & akreditasi hotel. SURVEILANS PENEMUAN KASUS dan PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI juga perlu ditingkatkan. 

Kami menghimbau kepada para klinisi, jika ada kasus pneumonia unspesifik bs jadi bakteri legionella atau legionellosis untuk ditingkatkan surveilans dengan mengirim sediaan swab tenggorok ke lab BKPK kemenkes. Peran STBM kesling untuk menjaga kualitas air bersih & minum di komunitas juga perlu ditingkatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun