Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Skrining Kesehatan dan Kebugaran Pegawai Sudinkes Jakarta Timur

19 Maret 2018   14:53 Diperbarui: 19 Maret 2018   20:52 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mens sana in corpore sano" istilah yang sangat familiar bagi kita semua yang berarti "Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat", ya sehat tidak hanya sekedar fisik, tetapi juga kesehatan jiwa.

Jumat pagi, 9 Maret 2018 pukul 07.00 seluruh pegawai Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Sudinkes Jaktim) berkumpul di lantai 1 Gedung Sudinkes Jaktim untuk mengikuti skrining kesehatan dan kebugaran.

Sehat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, sangat baik jika pegawai mengetahui permasalahan kesehatan yang ada pada dirinya sedini mungkin dan melakukan pencegahan atau pengobatan yang tepat. Bagaimana pegawai Sudinkes Jaktim membawa misi kesehatan ke masyarakat, tetapi dirinya sendiri tidak sehat dan bugar?

Kegiatan yang dilakukan berupa Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) yang dimotori oleh seksi P2P Sudinkes Jaktim dan tes kebugaran metode rockport yang dimotori oleh tim Kesjaor seksi Kesmas Sudinkes Jaktim. Dalam pelaksanaannya Sudinkes Jaktim juga dibantu tim PTM dan Kesjaor Puskesmas Jatinegara. Kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh pejabat di Sudinkes Jaktim, termasuk Bapak Kepala Sudinkes Jaktim, drg. Iwan Kurniawan, MSi, MHKes.

Pegawai yang sudah berpuasa kurang lebih selama 10 jam, pada pukul 07.00 - 08.00 dilakukan pemeriksaan skrining PTM terlebih dahulu berupa: pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, berat badan, status gizi, lingkar perut, riwayat kesehatan keluarga dan diri sendiri, pemeriksaan darah untuk gula darah dan kolesterol, dll.

Faktor risiko yang ditanyakan antara lain: kebiasaan merokok, kurang makan sayur/buah (idealnya makan sayur 3 porsi dan buah 2 porsi dalam sehari), kurang aktivitas fisik (idealnya minimal 30 menit dalam sehari), konsumsi alkohol, riwayat pemeriksaan rutin payudara dan IVA/papsmear juga ditanyakan untuk pegawai wanita.

Setelah selesai melakukan skrining PTM, pegawai dianjurkan untuk sarapan dan menuju ke lapangan parkir Mall City Plaza untuk melakukan tes kebugaran. Setelah melakukan pemanasan, pegawai akan melewati lintasan sebanyak 10 putaran dengan total jarak 1,6 Km. Tes ini bertujuan untuk menilai kinerja jantung, paru, dan otot dengan mengukur volume seseorang dalam mengkonsumsi oksigen saat latihan kapasitas maksimum (VO2 Maks). VO2 Max adalah oksigen maksimal yang dapat digunakan oleh tubuh manusia untuk melakukan aktivitas yang intensif.

img-20180319-182845-5aaf9ec4cf01b4374a261212.jpg
img-20180319-182845-5aaf9ec4cf01b4374a261212.jpg
Hasil skrining PTM kemudian dianalisis dengan menggunakan tabel CARTA WHO berapa % risiko setiap pegawai mendapat risiko serangan jantung 10 tahun kedepan. Dari 63 karyawan yang melakukan tes tidak ada yang berisiko merah, 5 orang berisiko kuning, dan mayoritas berisiko hijau untuk mendapat serangan jantung. Hijau memiliki makna risiko serangan jantung 10 tahun kedepan < 10%, kuning dengan risiko 10-20%, dan merah dengan risiko >30%.

c360-2016-09-23-12-33-47-097-5aafa134caf7db74e20f09e2.jpg
c360-2016-09-23-12-33-47-097-5aafa134caf7db74e20f09e2.jpg
Hasil lainnya adalah: 9 pegawai merokok, 52 pegawai kurang aktivitas fisik, 50 pegawai kurang makan sayur/buah, 19 pegawai hipertensi, 29 pegawai dengan lingkar perut berlebih, 4 pegawai memiliki gula darah di atas normal, dan 17 pegawai memiliki kolesterol di atas normal. Untuk status gizi didapatkan 22 pegawai normal, 18 pegawai overweight, 10 pegawai obesitas grade 1, dan 13 pegawai obesitas grade 2. Untuk hasil tes kebugaran 26 pegawai cukup, 30 pegawai baik, dan 1 pegawai baik sekali.

Harapannya posbindu akan dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali. Untuk tindak lanjut, Sudinkes Jaktim memiliki program rutin senam 1 minggu sekali setiap Selasa pagi dan senam peregangan 2 kali sehari pada pukul 10.00 dan 14.00. Kepala Sudinkes Jaktim juga menghimbau agar pegawai terus melakukan perilaku "CERDIK", yaitu Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres dengan baik. Semoga hasil posbindu 3 bulan lagi menunjukkan perbaikan status kesehatan pegawai. Ngabila Salama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun