Mohon tunggu...
Nurul Furqon
Nurul Furqon Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Nama saya Nurul Furqon, saya berasal dari kabupaten Sumedang, riwayat pendidikan saya SDN Babakandesa, SMPN 1 Cibugel, SMAN Situraja. Dan sekarang saya menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ibuku Malaikatku

22 November 2020   12:48 Diperbarui: 22 November 2020   12:57 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibuku Malaikatku

Ibu merupakan seorang perempuan yang mulia, dia adalah perempuan yang menjadi malaikat bagi anaknya, dan bidadari bagi suaminya. Sungguh berat mengemban tugas menjadi seorang ibu, selain dia bertugas untuk melayani suaminya, dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya, dia juga harus mengurus kebutuhan rumah tangga. Sungguh berat menjadi seorang ibu, dan itulah yang menjadi bukti bahwa perempuan bukanlah mahluk yang lemah.

Mari kita berbicara tentang seorang ibu dari persfektik Islam, islam adalah agama yang sangat mengaggungkan perempuan, itu tercermin dari beberapa ayat dalam Al-qur'an, bahkan perempuan dijadikan nama surat dalam Al-qur'an, yaitu surat An-Nisa, surat keempat dalam Al-qur'an.

Dalam islam sendiri Ibu merupakan seorang malaikat bagi anak-anaknya yang akan membahagian anak-anaknya dan akan melindungi anak-anaknya dengan sepnuh jiwa dan taruhan nyawa, seperti dalam percapan Allah SWT. dengan seorang hambanya yang hendak diturunkan ke bumi ini.

Anak           : Para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah.

Allah SWT. : Aku telah memilih satu malaikat untukmu ia akan menjaga dan mengasihimu.

Anak            : Tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia.

Allah SWT. : Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia.

Anak             : Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu ?

Allah SWT.  : Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a.

Anak              : Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya ?

Allah SWT.  : Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun.

Anak             : Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.

Allah SWT.  : Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu.
Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya.

Anak            : Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti ?

Allah SWT.  : Kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu "ibu".

Nabi Muhammad SAW. Juga ketika ditanya "kepada siapakah saya harus berbakti" Nabi Muhammad SAW. menjawab "Ibu" sebanyak tiga kali, sampailah ketika pertayaan tersebut diulang keempat kalinya baru Nabi Muhammad SAW. Menjawab "Bapak". Itu membuktikan bahwa drajat ibu sangatlah tinggi, seoarang ayah saja yang jasanya besar dan dihormati, laki laki memiliki wibawa dan kekuatan yang tinggi tidak ada apa apanya dibandingkan seorang ibu.

Ibu bagi saya adalah malaikat yang paling mulia dari semua malaikat yang ada. Dan malaikat saya bernama Maryamih, malaikat yang memberikan kehidupan yang sangat baik. Tanpanya saya tidak mungkin diri saya yang sekarang. Ibu yang selalu membahagiakan saya dan selalu berjuang untuk kebahagiaan saya, tidak peduli sakit, lelah, sibuk, asalkan demi saya ibu selalu berjuang.

Ibu saya berprofesi menjadi guru di sekolah dasar, yaitu SD Negeri Babakandesa, Sumedang, dan sekarang sedang mencalonkan diri kepala sekolah, kepada semua orang yang membaca tulisan ini, saya meminta do'anya agar ibu saya dipermudah dalam proses pencalonannya. Dari saya kecil ibu selalu mengajarkan saya pelajaran di rumah, dan membimbing saya agar menjadi manusia yang lebih baik. Ibu saya selalu mendukung saya dalam urusan pendidikan karena menurut ibu saya dengan pendidikan kehidupan seseorang akan menjadi lebih baik, tidak usah berfikir finansial, pendidikan bukan untuk memperkaya diri tapi untuk membuat diri kita lebih beradab. Dengan intelektual kita bisa memilah dan memilih mana yang baik dan buruk, mana benar dan salah, dan mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.

Al-Ummu Madrasatul Ula itulah istilah dalam islam bagi seorang ibu, ibu adalah pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Yang berarti ibu adalah sosok yang menjadi panutan bagi anaknya, apapun yang dilakukan seorang ibu akan ditiru oleh anaknya. Sebelum seorang anak mengenal pendidikan di sekolah seorang sudah terlebih dahulu mengenal pendidikan dari ibunya. Maka bagi seorang perempuan, berlaku baiklah didepan anakmu, agar seorang anak meniru kebaikanmu.

Memang banyak tokoh filsafat atau tokoh besar lainnya yang mengesangmpingkan seorang perempuan, bahkan plato sendiri seorang filsuf besar menganggap perempuan hanyalah pelengkap, perempuan adalah laki-laki yang tidak sempurna. Tapi sebenarnya perempuan tidaklah begitu, perempuan adalah yang sangat mulia, dari rahim perempuan kita lahir, dari rahim perempuan juga anak kita lahir, dan dengan perempuan juga menjalin cinta kasih, tanpa perempuan ini akan hambar dan tidak ada gunanya. Maka hargailah perempuan dengan sebaik-baiknya harga.

Ibu walau aku malu mengatakan ini secara langsung, tapi jujur aku sangat menyayangimu, aku mencintaimu ibu. Tidak ada kata kata yang bisa menggambarkan kebaikanmu, karena sebaik apapun kata-kata yang aku tulis, semua itu akan sirna dihadapanmu, seindah apapun kata kata yang aku rangkai, semuanya tidak ada apa-apanya dihadapan indahnya kebaikanmu. Ibu maafkanlah aku yany belum bisa menjadi anak yang baik, dan doakanlah aku agar bisa menjadi sosok manusia yang baik, dan bisa memberikan menantu dan cucu kepadamu yang lebih baik dibandingkan anakmu ini.

Terima kasih ibu, aku menyayangimu, aku mencintaimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun