Mohon tunggu...
Naufal Ilham Sutianto
Naufal Ilham Sutianto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jogja Berduka, Adik Sultan HB X Wafat

31 Desember 2013   21:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="GBPH Joyokusumo / sentanaonline.com"][/caption]

GBPH Joyokusumo, adik dari Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwana X pada tanggal 31/12/13 menghembuskan nafas terakhirnya tepat di akhir tahun 2013. Kabar ini disampaikan mulai beredarnya Broadcast bbm mengenai kepergian beliau. Pesan ini muncul muali pukul 19.00 malam tadi. Isinya beredar mulai dari ucapan bela sungkawa untuk keraton hingga ditiadakannya pesta kembang api di Jogjakarta

"innalillahi wainna ilaihi roji'un elah wafat GBPH Joyokusumo (Gusti Joyo), adik Sri Sultan HB X krn sakit di RS Medistra Jakarta.... Untuk Menghormati Beliau & Klrga Besar Sri Sultan HB X ,,, Perayaan Tahun Baru , yang sekiranya di pusatkan di Alun2 Utara, Alun2 Selatan & Kawasan Malioborro dan sktrnya,,, DI MOHON KEPADA MASYARAKAT ; TIDAK MEMBUNYIKAN PETASAN ATAU YANG SEJENISNYA!!", berikut isi pesan yang beredar di BBM.

Selain pesan ini bermunculan di broadcast bbm, masyarakat juga mengucapkan bela sungkawa melalui facebook, twitter, dll. Kabar duka ini sangat mengejutkan bagi warga Jogjakarta. Kemudian kraton pun langsung menggelar do’a dan tahlilan untuk mendo’akan kepergian beliau.

[caption id="attachment_312781" align="alignnone" width="576" caption="Doa Tahlil untuk Alm. GBPH. H. Joyokusumo / foto Widihasto Wasana Putra"][/caption]

Meskipun demikian, belum ada kabar berkurangnya aktivitas masyarakat Jogja mengenai berkurangnya antusias perayaan malam tahun baru ini. Kabar menyatakan bahwa pihak pemkot belum berencana memerintahkan masyarakat jogja untuk mengurangi aktivitas perayaan ini.

"Hingga saat ini tidak ada permintaan pembatalan pesta kembang api dari pihak keraton maupun Pemkot Yogyakarta. Kami hanya diminta menjaga situasi dan kelancaran perayaan tahun baru" Kata Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh Prabowo. (detik.com)

Sementara itu, tamu terus berdatangan mengunjungi acara tahlilan. Mulai dari sanak keluarga kesultanan, kerabat dan masyarakat sekitar. Menurut kabar yang ada, Beliau akan diberangkat dari jakarta dari pukul jam 8.00 pagi. Dan diperkirakan akan sampai di Jogjakarta pada pukul 9.00 pagi.

"Jenazah diterbangkan dari Jakarta besok jam 8.00, sampai Yogya sekitar jam 9.00. Setelah sampai rumah duka, secepatnya jenazah dimakamkan,"kata KRT Djatiningrat di rumah duka Ndalem Djoyokusuman Yogyakarta. (detik.com)

Jenazah akan dimakamkan di Pesarean Hastorenggo komplek makam Raja-raja Kotagede Yogyakarta. Secepatnya akan segera dilakukan setelah sesampainya di Jogjakarta. Pemakaman akan di lakukan dengan upacara adat Kraton Kasultanan Yogyakarta.

Wafatnya adik Sultan HB X, Gusti Djoyo meninggalkan istri BRAY H Joyokusumo dan 3 orang putra putri. Yakni pertama R Riyo Jatiningtiyas, kedua, KRT Jayaningrat, dan R Riyo Jayaningrum.

GBPH Joyokusumo lahir di Yogyakarta, 27 Oktober 1955,Wafat di Jakarta, 31 Desember 2013 pada usia 58 tahun. Beliau adalah Anggota aktif DPR RI periode 2004-2009. Beliau dikenal sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan, sehinggan banyak sekali jabatan yang di duduki beliau. Antara lain Ketua Koordinator Bidang Seni, Budaya & Pariwisata dan Korwil VIII DPP Partai Golkar DI Yogyakarta (1998), Aktivis Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ( 1982 - 1991), dan Anggota DPR RI periode 2004-2009. Kemudian, Gusti Joyo memilih fokus untuk mengurus keraton. Terakhir, Gusti Joyo menjabat sebagai Kawedanan Hageng Panitra Putra yang bertugas menangani segala urusan dalam negeri.

Beliau juga dikenal sebagai pribadi yang ramah terhadap masyarakat, dan kerabat terdekat beliau. Namun begitu cepat beliau meninggalkan kita. Sampai saat ini warga Jogja masih terus mengucap belasungkawa dan terus mengingatkan agar pesta tahun baru dapat berkurang, demi menghormati keluarga Karaton yang sedang berduka.

*diolah dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun