Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jokowi untuk Presiden 2014#Resensibukujokowi

24 Maret 2014   18:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:33 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai hari ini siapa sih penduduk Indonesia yang tidak mengenal sosok Gubernur Jakarta saat ini,Joko Widodo alias Jokowi.Popularitasnya semakin menjulang tinggi setelah ditetapkan sebagai calon presiden dari PDI-P pada tanggal 14 Maret 2014 silam.Sosok Jokowi memang fenomenal hingga banyak sekali tulisan yang mengulas tentangnya. Tak hanya pujian namun tak sedikit yang berisi kritikan untuknya. Apapun tulisannya, selalu saja tulisan tentang Jokowi selalu berhasil menuai banyak komentar.Salah satunya di situs www.kompasiana.com,banyak sekali artikel/ tulisan yang mengulas lebih dalam sepak terjang Jokowi baik masih menjadi Walikota Solo maupun setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Semua tulisan itu dibuat menurut hati nurani mereka, tanpa ada kepentingan sama sekali di dalamnya. Tulisan yang jujur dalam menyuarakan suara hati, baik yang suka maupun yang tidak suka terhadap Jokowi.

Akhirnya pada tanggal 19 Oktober 2013 lalu, Kompasiana bekerjasama dengan Penerbit Alex Media Komputindo terbitlah buku hasil kolaborasi 40 Kompasianer dengan 66 tulisan dengan judul “Jokowi (Bukan) untuk Presiden”. Semua tulisan di buku tersebut dibuat pada tahun 2012 sampai dengan Mei 2013. Hanya ada 1 tulisan yang dibuat tanggal 20 Oktober 2011, dimana saat itu Jokowi masih berstatus sebagai Walikota Surakarta, bahkan wacana pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta masih belum muncul.

Gambar sampul Buku Jokowi (Bukan) Untuk Presiden

Hampir semua tulisan dalam buku “Jokowi (Bukan) untuk Presiden” dibuat dalam gaya bahasa yang lugas, mudah dicerna dan apa adanya.Penyusunan tulisan terbagi dalam 6 bagian, yang dimulai dari : rekam jejak, hiruk pikuk Pilkada, Pro-Kontra, Gebrakan, Jokowi Presiden dan Tantangan. Pembagian tulisan dalam 6 bagian tersebut memudahkan pembaca untuk mengikuti kiprah Jokowi sejak dari masih menjabat jadi Walikota Solo sampai tantangan Jokowi dalam menata Jakarta serta kemungkinan Jokowi menjadi Presiden RI.

Yang mengesankan lagi adalah tulisan yang menceritakan tentang pandangan dan penilaian masyarakat terhadap Jokowi. Dari berbagai tulisan tersebut terlihat sekali bahwa Jokowi sangat dicintai rakyatnya. Jokowi telah berhasil mengambil hati rakyatnya karena kecintaan Jokowi terhadap rakyatnya. Imbal balik yang selaras dengan kemauan masyarakat.Terlihat sekali bagaimana masyarakat merindukan sosok pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya dan mau melakukan yang terbaik bagi mereka.

[caption id="attachment_328139" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar Jokowi berkunjung ke Rumah Si Pitung (sumber transtv)"]

13956356351454306244
13956356351454306244
[/caption]

Lihatlah betapa merakyatnya Jokowi,anak anak kecil pun bebas berada di sampingnya.

Buku ini memang lebih banyak mengulas tentang kelebihan dan keunggulan Jokowi. Menarik sekali membaca kata warga, tentang Jokowi. Khususnya tentang wacana pencalonan Jokowi sebagai Capres pada tahun 2014 nanti oleh PDI-P, muncul pro dan kontra dari masyarakat terkait hal itu. Masing-masing pihak memiliki alasan yang sangat masuk akal untuk mendukung ataupun menolak gagasan pencalonan Jokowi sebagai Capres tahun 2014. Namun, baik yang pro maupun yang kontra masalah pencapresan itu, semuanya menunjukkan kecintaan masyarakat kepada Jokowi.

Memang ada beberapa kesalahan editing dalam buku tersebut,salah satunya pada halaman 92,di akhir tulisan yang berjudul "It's The Change, Stupid" tertulis tanggal 16 September 2013. Mungkin harusnya tahunnya tertulis 2012 dan bukannya 2013. Tulisan terakhir yang dimasukkan ke buku ini adalah tulisan di bulan Mei 2013 dan buku ini mulai beredar sejak 19 Oktober 2013 yang lalu.Tentu jeda waktu yang hanya sebulan terlalu sempit untuk menerbitkan artikel "It's The Change, Stupid" dalam buku ini.

Serta pada halaman 181 yang  yang berjudul "Jokowi : Think Globally, Act Locally" disebutkan bahwa pada hari Minggu pagi tanggal 13 Januari 2012 disebutkan Jokowi membawa Agus Martowardojo ke daerah Kebayoran Baru. Mungkin tahun yang dimaksud adalah tahun 2013, karena pada tahun 2012 Jokowi belum berstatus sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Tapi kesalahan editing tersebut tidak mengurangi bobot serta kualitas dari isi buku secara keseluruhan.

Sampul buku ini juga terkesan unik,karena dibuat dalam model landscape.sayangnya foto Jokowi-nya sepertinya kurang greget,kurang mencerminkan sosok pribadi Jokowi yang kalem,santun,serta pendiam.

Tentu sekarang situasinya menjadi sedikit berbeda setelah Jokowi ditetapkan sebagai Capres dari PDI-P. Kita tunggu saja program program apa saja yang Jokowi sodorkan ke seluruh rakyat Indonesia pada kampanye Presiden besok seandainya hasil Pemilu Legislatif besok tanggal 9 April 2014 PDI-P memenanginya.Seandainya Jokowi memang jadi Presiden,saya berharap PDI-P dan Jokowi tetap konsisten dengan keperpihakannya pada “wong cilik”,mengkampanyekan produk dalam negeri,menjaga kelestarian hutan,menuju ketahanan pangan dengan pemberdayaan petani,dapat mengurangi impor dan sistem pendidikan yang mengadopsi budaya lokal sehingga daya saing bangsa Indonesia pada tahun 2015 bisa meningkat seiring dengan akan diimplemetasikannya secara penuh Kawasan Ekonomi Asean (Asean Economic Community) / Pasar bebas Asean (AFTA).

(Diharapkan setalh jadi Presiden,tidak lupa mengembangkan produk asli anak negeri ya Pak Jokowi...)

Momentum penerbitan buku ini sangat pas dengan kondisi sekarang ini,dan pastinya judulnya harusnya “Jokowi untuk Presiden”. Singkat kata bagi yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Jokowi (menurut pandangan warga biasa) silahkan baca buku ini dan tentukan pilihan kita apakah Jokowi tetap jadi DKI-1 atau pantas dan layak sebagai Presiden Republik Indonesia 2014-2019.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun