Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Antisipasi Risiko Dengan JAGADIRI

6 Mei 2015   09:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:20 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Merokok sebabkan kanker paru paru dan bronkitis kronis,Merokok dapat menyebabkan impotensi dan gangguan kehamilan,Merokok dapat membunuhmu"

Kalimat diatas dapat dengan mudah kita temukan di setiap bungkus rokok yang dijual bebas di Indonesia.Disamping kalimat tersebut,terpampang gambar-gambar yang terlihat menakutkan yang memberi pesan kepada orang yang melihatnya,inilah akibat yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok.Walaupun sudah ditakut takuti dengan beragam gambar yang menakutkan tersebut, sebagian besar para perokok aktif tidak menunjukkan rasa takut terkena penyakit seperti yang di tampilkan dalam bungkus rokok tersebut.

Menurut penelitian yang dirilis di situs Tri County Cessation pada April 1994 yang menghasilkan laporan bahwa dalam setiap batang rokok yang diisap terkandung sekitar 4000 bahan kimia berbahaya. Bahan kimia tersebut diantaranya cadmium (digunakan dalam batu baterai),karbon monoksida (asap kendaraan bermotor),butana (bahan bakar gas),formaldehida/formalin (pengawet mayat),hidrogen sianida/ HCN (racun yang digunakan dalam ruang gas),arsenik (racun tikus),metana (bahan bakar roket), ammonia (bahan baku pembersih lantai) serta nikotin (racun yang mematikan).Walaupun kadarnya kecil,dalam jangka panjang berbagai bahan kimia berbahaya tersebut akan menimbulkan kerusakan organ dalam tubuh perokok tersebut.Efek negatif dari merokok tersebut akan dirasakan perokok dalam jangka panjang sehingga membuat terlena.

Seperti kejadian yang menimpa tetangga saya belum lama ini tepatnya tanggal 19 April kemarin. Beliau sejak remaja hingga sekarang sudah berumur diatas kepala 3 dalam kesehariannya tidak lepas dari aktivitas merokok.Sejak dari bangun tidur sampai malam harinya,asap rokok selalu menemaninya.Beberapa hari yang lalu, beliau menjalani opname disebuah rumah sakit khusus paru paru di Yogyakarta.Awal kejadiannya beliau menderita batuk yang tidak sembuh sembuh selama 3 bulan lebih.Selain itu dimalam harinya selalu mengeluarkan keringat dingin bercucuran padahal kondisi cuaca biasa saja.Sudah di bawa ke berbagai balai pengobatan,tapi belum menunjukkan tanda tanda kesembuhan.Puncaknya di hari minggu kemarin penyakit batuk yang biasanya tidak mengeluarkan dahak,waktu itu dahaknya berupa darah yang dikeluarkan.Kondisi tersebut tentu saja membuat panik keluarga. Segera dibawa ke sebuah rumah sakit di kota,akan tetapi dokter yang ada disana sudah menyatakan angkat tangan tidak bisa menangani.Akhirnya dibawa kesebuah rumah sakit khusus paru paru yang ada di selatan Kota Yogyakarta yang jaraknya lumayan jauh dari rumah.Beban keuangan keluarga tetangga saya tersebut bertambah berat,dikarenakan beliau belum mempunyai asuransi kesehatan.Jadi segala biaya perawatan dan biaya pengobatan selama menjalani rawat inap di rumah sakit menjadi tanggungjawab keluarga.

Bahaya asap rokok tidak hanya berbahaya bagi si perokok aktif saja,bagi perokok pasif seperti saya ini juga bisa terkena efek negatifnya.Diperkirakan dari 25 ribu dari 400 ribu orang yang meninggal dunia karena rokok adalah perokok pasif.Nah,salah satu cara untuk mengantisipasi risiko terhadap penyakit yang diakibatkan asap rokok serta penyebab yang lainnya adalah mengambil asuransi kesehatan.

Walaupun sekarang ini diharapkan semua penduduk segala usia untuk mengikuti asuransi kesehatan yang dikelola oleh Pemerintah (BPJS),tidak semua warga disekitar tempat tinggal saya tertarik dengan ajakan tersebut walaupun premi perbulan yang dibayarkan sangat terjangkau. Penyebabnya beraneka macam terutama terkait dengan antrian pendaftaran yang memakan waktu berjam jam lamanya,walaupun disediakan pendaftaran via online tetap saja kita harus mendatangi kantor cabang BPJS tersebut untuk pengurusan kartu anggotanya.Ditambah lagi dengan berbelit belitnya prosedur pemeriksaan kesehatan yang harus dimulai dari pelayanan kesehatan di tingkat bawah.Bilapun harus dirujuk ke tingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi,beragam persyaratan yang rumit juga harus ditempuh.

Ada asuransi "negeri" saja banyak warga yang tidak tertarik,apalagi membeli polis asuransi kesehatan dari perusahaan swasta.Stigma negatif masih melekat erat di benak masyarakat.Cerita dari mulut ke mulut mengenai agen asuransi yang terus mengejar ke calon nasabahnya tiada henti sampai target nasabahnya luluh hatinya,biaya premi yang mahal dan tidak transparan,harus membayar dulu biaya perawatan rumah sakitnya baru diklaimkan ke perusahaan asuransinya (reimbursement) serta pengurusan klaim sulit dan membingungkan menambah keengganan masyarakat untuk memiliki polis asuransi kesehatan.Tidak hanya asuransi kesehatan saja yang prosedurnya rumit,asuransi kecelakaan, asuransi jiwa serta asuransi unitlink juga tidak jauh berbeda.

Jaga Diri,Asuransi Perlindungan Tanpa Beban

Pada tanggal 27 Januari 2015 kemarin bertempat di Rumah Imam Bonjol, Menteng,Jakarta Pusat, produk asuransi bernama JAGADIRI diluncurkan oleh PT Central Asia Financial (CAF),salah satu perusahaan yang menjadi bagian dari Group Salim,yang di dalamnya terdapat beberapa perusahaan jasa keuangan lainnya,antara lain Asuransi Central Asia (ACA),BESS Insurance dan Asuransi Harta (kategori asuransi umum) serta Indolife, Central Asia Raya (CAR) dan Central Asia Financial (CAF) (katergori asuransi jiwa).Central Asia Financial (CAF) ini adalah sebuah perusahaan asuransi yang telah beroperasi dengan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 13 Maret 2013 dan merupakan anggota dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

Sesuai dengan namanya,JAGADIRI dimaksudkan untuk selalu menjaga kesejahteraan,keamanan dan kenyamanan nasabahnya.Selain itu juga untuk menghadirkan sebuah brand asuransiyang dapat mendekatkan perusahaan kepada masyarakat dan agar lebih mudah diingat.Menyasar target utamanya adalah kalangan usia muda produktif yang sedang berada pada karir yang cukup matang dan terbuka terhadap cara cara baru dalam membeli produk asuransi.Mengusung tagline asuransi tanpa beban,JAGADIRI menjawab keresahan dari masyarakat akan stigma negatif asuransi dengan 3 keunggulan yaitu Instant Protection(perlindungan instan dan langsung),Claim Certainty Process(jaminan penerimaan klaim),dan Best Transparent Price (biaya ringan dan transparan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun