Pintu Masuk ke Makam Desa kami (dok.Pri)
Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan meninggal.Hal tersebut sudah merupakan hukum Allah yang pasti akan terjadi.Hanya waktu,tempat dan dalam kondisi apa kita akan meninggal hanya Allah SWt yang mengetahuinya. Rahasia Illahi.Tidak ada yang dapat meramal kapan kita akan menempati "rumah masa depan" kita yang terkadang tidak kita anggap penting saat ini.Terkait dengan hal tersebut,kita sebagai makhluk hidup ciptaan Allah SWT juga akan merasakan kematian. Tentu memperlakukan manusia yang sudah meninggal berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Sebagai bentuk penghormatannya,manusia yang meninggal akan dimakamkan ditempat yang terhormat dan layak.Sudah menjadi kenyataan bahwa setiap dusun di sekitar wilayah kami (mungkin diwilayah lainnya juga ) memiliki komplek makam yang diperuntukkan untuk memakamkan penduduk setempat bila meninggal dunia.Tidak terkecuali di dusun kami yang juga mempunyai komplek makam sendiri.Selama ini sudah menjadi adat istiadat di masyarakat dusun kami bila ada penduduk yang meninggal,letak makamnya selalu didekatkan dengan anggota keluarganya yang lebih dulu meninggalnya,walaupun tidak mutlak harus seperti itu. Maka ada istilah "sur tanah" (gusur tanah) yang bisa diartikan makam warga yang baru meninggal tersebut menggusur makam milik orang lain.Hal tersebut sudah lumrah dan sudah turun temurun menjadi kebiasaan di dusun kami.
Di dusun kami,dusun Sandeyan Kulon,Srimulyo,Piyungan,Bantul,Yogyakarta saat ini jumlah penduduknya diperkirakan sekitar 800 orang yang terbagi dalam 2 RT.Mayoritas warga berprofesi sebagai petani,sebagian pedagang pasar serta sebagian kecil lagi pegawai negeri dan swasta.Untuk struktur pemerintahannya diatas kepengurusan RT (Rukun Tetangga) yang biasanya ada RW (Rukun Warga) kepengurusan Rukun Warga (RW),di dusun kami berganti nama menjadi kelompok Paguyuban Warga yang bernama "Santosaning Warga".Paguyuban ini secara rutin mengadakan pertemuan yang dilaksanakan setiap 35 hari sekali bertempat di serambi masjid kami.Di pertemuan tersebut dibahas berbagai masalah yang terjadi di tengah masyarakat termasuk pengelolaan makam.Banyak usulan dari masyarakat yang disampaikan dalam forum rapat tersebut,terutama menyangkit tentang fasilitas makam yang dirasa perlu penambahan dan perbaikan.Oleh pengurus paguyuban,berbagai usulan tersebut ditampung terlebih dahulu sambil mencari solusi pendanaannya untuk mewujudkannya.
Pengelolaan serta fasilitas Makam saat ini
Berbeda dengan sistem pengelolaan makam yang modern dimana untuk proses memakamkannya sudah harus pesan tempat dulu.Semakin bagus letak makamnya semakin mahal harga sewanya. Petugas penggali kuburnya pun sudah stand by di tempat tanpa repot repot kita mencari penggali kubur sendiri.Berbagai kelebihan tersebut tentu ada harga yang harus kita bayar. Bagi masyarakat di dusun kami,tidak ada prosedur harus pesan tempat terlebih dahulu dan bebas biaya sewanya.Khusus untuk pesan tempat,hal tersebut tidak diperbolehkan makanya ada tradisi "sur tanah" tersebut diatas.Untuk petugas yang khusus mengelola makam,sesuai dengan kesepakatan warga menunjuk salah satu warga untuk melaksanakan bersih bersih makam.Gaji petugas makam tersebut ditanggung semua kepala keluarga yang diwujudkan bukan dalam bentuk uang tunai tapi dalam wujud beras sebesar 2.5 kg/KK yang diberikan setiap 3 bulan sekali.
Untuk prosesi pemakaman warga,tidak ada petugas khusus yang bertugas membuat lubang makamnya. Dengan bergotong royong,setiap warga bergiliran menggali lubang makamnya.Menjadi kesulitan tersendiri bila ada warga yang meninggal di musim penghujan seperti saat ini. Tanah makam yang cenderung liat membutuhkan tenaga ekstra untuk menggali makamnya.Ditambah di dusun kami ini sumber airnya termasuk kategori dangkal,sehingga tak jarang sewaktu menggali lubang makamnya sudah keluar air dengan deras.Membuat lubang dengan kedalaman 0,5 Meter saja waktu di musim penghujan,air sudah keluar.Apabila ada warga yang meninggal di musin penghujan,mau tidak mau harus menggunakan mesin penyedot air untuk mempercepat selesainya pembuatan makamnya.Selama ini untuk sewa mesin penyedot airnya pihak keluarga yang berduka yang menyewa.Pernah terjadi,jenazah telah siap dimakamkan akan tetapi kondisi makam tergenang air,apa boleh buat karena tidak adanya mesin pompa air,jenazah tetap dimakamkan.
Apabila jaman dahulu,disekitar makam masih banyak pohon pohon rindang sehingga membuat sejuk suasananya,sekarang pohon-pohon tersebut sudah tidak ada lagi. Sering kali warga yang sedang menggali kubur mengeluh kepanasan dan kehujanan.Tapi karena semuanya diniati untuk ibadah serta tolong menolong sesama warga,hal tersebut bukan suatu halangan.Setidaknya bila ada tenda kecil untuk menaungi para penggali makamnya tentu tidak akan kepanasan dan kehujanan lagi.
Sudah menjadi hal yang wajib ada bila disetiap makam selalu ada sumur yang gunanya untuk membersihkan diri para peziarah setelah selesai berziarah ke makam saudaranya.Sayangnya fasilitas sumur tersebut di makam dusun kami belum ada.Sehingga ketika musim ziarah tiba (sebelum bulan Ramadhan) banyak para peziarah yang kebingungan mencari air untuk membersihkan diri sekeluar dari makam dusun kami.
Selama ini sumber pendanaan perawatan makam berasal dari iuran warga yang besarnya tidak seberapa,yang dikumpulkan setiap bulannya di bendahara paguyuban warga.Karena memang mayoritas warga dusun kami berpenghasilan kecil,sehingga untuk melengkapi berbagai fasilitas makam seperti yang diusulkan warga,membutuhkan waktu lama.Melihat berbagai fakta kondisi makam dusun kami tersebut serta kemampuan keuangan dari warga yang terbatas,melalui #AksiBarengLazismu ini,kami pengurus Paguyuban Warga bermaksud mengajukan proposal bantuan pendanaan untuk melengkapi fasilitas makam tersebut.Adapun fasilitas makam yang kami butuhkan saat ini adalah
- Pembuatan sumur di pintu masuk makam dengan estimasi kedalaman sumur sekitar 4-5 meter. Dilengkapi dengan timba serta tempat tampungan air (gentong) yang bisa digunakan untuk membasuh muka serta membersihkan tangan dan kaki pagi para peziarah.
- Renovasi keranda mayat.Selama ini keranda mayat terbuat dari kayu dan sudah mengalami kerusakan di berbagai sisinya.Fungsi keranda mayat ini selain sebagai tempat membawa jenazah dari rumah duka juga sebagai tempat memandikan jenazah.Dari usulan warga di forum pertemuan paguyuban warga banyak yang menghendaki keranda mayatnya diganti dengan keranda beroda yang menggunakan material dari besi tahan karat (strainless steel).Selain lebih awet juga lebih memudahkan dalam mobilitas membawa jenasah dari rumah duka menuju ke makam.
- Pengadaan tenda kecil dengan ukuran 2x3 meter yang berfungsi sebagai peneduh bagi para penggali kubur dalam melaksanakan tugasnya.Dengan adanya tenda tersebut,proses penggalian lubang makamnya tidak terkendala dengan cuaca,sedang panas maupun sedang hujan tidak masalah lagi.
- Pengadaan mesin penyedot air berkekuatan 1/2 PK beserta selang (pipa) masuk dan keluarnya (in-out).Diharapkan dengan adanya mesin penyedot air ini,pihak keluarga yang berduka tidak perlu menyewa lagi,hanya cukup membelikan bahan bakarnya saja.Jadi tidak membebani keluarga yang sedang berduka.
- Renovasi pagar pintu masuk makam.Selama ini pagar ini terbuat dari kayu yang sudah lapuk disana sini sehingga perlu diganti.Rencananya kami akan mengganti dengan pagar yang terbuat dari besi biasa yang dicat.Selain biaya perawatan serta pembuatanya lebih murah juga lebih awet bila terkena hujan dan panas.Penggantian pintu masuk makam tersebut bertujuan agar tidak sembarang orang bisa memasuki komplek makam diwaktu malam hari tanpa ada izin dari ketua Paguyuban Warga.Apalagi lokasi komplek makam kami berada di tepi jalan utama penghubung Jogja-Wonosari.
- Dan yang terakhir,kami bermaksud mengadakan pelatihan yang ditujukan kepada warga masyarakat tentang perawatan jenasah mulai dari memandikan, mengkafani,mensholatkan hingga mengguburkan sesuai dengan tata cara agama Islam.Hal ini kami lakukan karena selama ini tidak ada regenerasi petugas perawatan jenasah tersebut di dusun kami.Padahal para petugas tersebut saat ini sudah banyak yang berusia tua.