Mohon tunggu...
Novita Febrianti
Novita Febrianti Mohon Tunggu... -

Ibu dari Javier van Joost, Lulus dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung bekerja sebagai dosen Public Relation dan Tourism Management.Sangat tertarik dengan pariwisata juga dunia fashion. Mengisi waktu sesuai dengan hobbynya menulis,memasak dan menyanyi. Dan mencoba mengembangkan hobby dgn usaha kecil- kecilan, membuat souvenir ulang tahun,snack arisan dan menjadi MC dibeberapa acara talk show.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Malaikat Tengah Malam

12 April 2011   17:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:52 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keheningan terasa menghimpit,bahkan bernafaspun terasa sulit,sudut sudut matanya tergenang air yang menyesakan.
Oh.... sudah berapa lamakah tidak penah ada lelaki yang begitu merindukannya!!!!!
Setiap hari,jam bahkan detik sekalipun,rasa sepi dan hampa itu slalu menghinggapi
Duduk termenung ditemani sebatang rokok,secangkir kopi dan layar komputernya yg tak pernah berhenti menyala dengan isi lamunan yg slalu melulu sama "mengapa ia tidak merayuku,mengapa ia tidak mendekapku,menciumku dengan cumbuan manisnya?"
............sejak malam itu.......smua berpaling 180 derajat.................
Lamunan itu kini lenyap ditelan mimpi-mimpi yang ditawarkan padanya...mimpi seorang lelaki yang hadir disetiap malamnya.....bukan lelaki yang hanya menginginkan tubuhnya...tetapi lelaki yang mengenalkan kembali apa arti cinta dan kasih sayang ...yg selama ini sudah keropos habis dimakan waktu............
"sayangku,cintaku,kekasih hatiku" tak pernah henti terucapkan....."kamu cantik,kamu sexy, kau menggairahkan" umbaran kasih yang melambungkan dirinya........Ini benar-benar ajaib bagai oksigen yg membantunya bernafas normal lagi.....Ia memang sudah diingatkan akan bahaya cinta ini..tentang buihnya yang memabukan,pesonanya yang membuat kecanduan atau racunya yang bisa mematikan.....tp ia hanya ingin menikmati arti cinta dan kasih yang sebenarnya..........salahkah ia ataw salahkah si lelaki yang membawanya terbang?????......ketika malam hadir mereka salu ada untuk saling berbagi, saling mengisi dan saling menguatkan....lelaki itu lihai sekali mempermainkan hati orang.....
Ketakutan kini kembali menyerangnya....sebab isi hati tak bisa dibungkam...cinta mulai terpaut....terbiasa bersembunyi dibalik lelaki pujaanya....ia terperangkap tapi tak pernah tersesat......
kini hati menjadi mata angin...menentukan arah yang akan ditempuhnya.......tp apakah si lelaki menginginan arah yg sama??..atau ia akan kembali sendiri berjalan lunglai ke belakang?.........dan lelaki itu akan berjalan lurus kearah yg lebih terang???........hmm begitulah seharusnya.... krn utk itulah ia ada sini..untuk pergi disaat waktunya telah tiba.......karena ia hanyalah malaikat cinta yg hadir tengah malam disaat cinta itu pudar dan ia akan pergi disaat cinta itu sudah mulai kembali merekah....dan akhirnya malaikat cintapun kan pindah ketempat yang membutuhkan dan dibutuhkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun