Mohon tunggu...
Vanessa Tricia
Vanessa Tricia Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi

Halo! Aku menyukai seni dan marketing!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

20 September 2024   13:35 Diperbarui: 20 September 2024   13:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, bahkan untuk hiburan. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. 

Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023 sebanyak 94,16% anak muda Indonesia usia 16-30 tahun pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir. 

Dari kelompok tersebut, 84,37% menggunakan internet untuk mengakses media sosial. Namun media sosial dapat menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Media sosial membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, rentan terhadap komentar negatif orang lain, dan bahaya privasi. 

Media sosial menawarkan berbagai macam hiburan bagi semua orang, namun bila pengguna terlalu banyak meluangkan waktu di dunia maya secara terus menerus tanpa adanya jeda dan pertimbangan mampu memberikan dampak yang tidak baik yang akan berpengaruh pada kualitas hidup, karena fokusnya hanya berpusat di dunia maya. 

Tak sedikit orang yang kecanduan media sosial, semakin stress, atau bahkan berubah menjadi orang yang toxic karenanya sehingga menimbulkan gangguan mental. Karena pengguna media sosial seringkali adalah anak remaja, maka dampak negatifnya adalah sudah mengalami gangguan mental pada usia yang muda, yang kemungkinan besar akan merusak masa depan dan cita-cita anak. Sekali seorang remaja kecanduan pada media sosial seringkali susah untuk dilepaskan, karena sudah menjadi kebiasaan buruk.

Faktor faktor yang menandai terjadinya kecanduan, "Merasa takut ketinggalan informasi atau update teman ketika tidak membuka media sosial, kondisi ini disebut dengan fear of missing out (FOMO)" (Kemenkeu 2024) yang seringkali menjadi pemicu untuk mengikuti trend karena tidak ingin dianggap tidak gaul. 

Tetapi hal ini menimbulkan sikap yang tidak baik karena remaja menjadi asal ikut arus yang sedang berjalan di lingkungannya, meskipun hal itu tidak bermanfaat dan merugikan. Semakin remaja meluangkan waktunya di media sosial menjadi memiliki prioritas yang salah dengan mengutamakan rasa eksis di media sosial daripada guna dan manfaat. 

Suatu peristiwa yang berdampak besar pada kesehatan mental remaja adalah CyberBullying. Peristiwa ini terjadi karena keterbukaan media sosial terhadap pengguna lain sebebasnya dapat berkomentar di unggahan pengguna lain. Kebebasan itu dapat menjadi kelebihan bila dipakai untuk menguatkan dan menyebarkan komentar positif, namun beberapa pribadi memakai kebebasan ini dengan tujuan menjatuhkan sesama. 

Cyberbullying membuat remaja rentan terhadap pelecehan dan intimidasi online. Peristiwa ini dapat berdampak buruk pada kesejahteraan emosional remaja, menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Masa remaja adalah masa pengenalan diri sendiri dimana seharusnya anak muda menerima hal positif dan membangun untuk membentuk karakter yang selaras. 

Sebagai korban, hal ini dapat ditangani dengan menghentikan interaksi dengan pelaku, korban sebaiknya menghindari kontak dengan pelaku cyberbullying dan mendapatkan dukungan emosional, dalam mengatasi dampak emosional cyberbullying, korban sebaiknya mencari dukungan dari keluarga, teman, atau seorang konselor (Halodoc 2023) 

 Aktivitas terakhir tetapi tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah menyebarkan informasi pribadi ke dunia maya, bahkan informasi penting. Anak muda senang untuk mencari kesamaan dengan orang lain sebagai cara untuk berteman, salah satu caranya adalah dengan memberikan informasi mengenai dirinya sendiri. Informasi yang sering dibagikan adalah antara lain kegemaran, hobi, dan kebiasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun