Mohon tunggu...
Jeanny Ivones
Jeanny Ivones Mohon Tunggu... -

saya adalah anak ayah ibu saya...Kuliah di School of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University saya punya blog juga di wordpress bisa visit di http://nezfine.wordpress.com email : nesfine@gmail.com, nesfine@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hernia (turun berok)

4 Desember 2010   11:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:02 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hernia adalah defek dalam dinding abdomen yang memungkinkan isi abdomen (seperti peritoneum, lemak, usus, atau kandung kemih) memasuki defek tersebut, sehingga timbul kantung berisikan materi abnormal.

Lokasi terjadinya hernia adalah pada skrotum, inguinal, dinding abdomen, atau diafragma. Beberapa istilah hernia adalah : reducible hernia, bila hernia ini masih dapat dikembalikan isinya; hernia incarcerata, selalu terisi dan tak dapat dikosongkan kembali; hernia strangulata, mengakibatkan nekrosis dari isi abdomen di dalamnya karena tidak mendapatkan darah akibat pembuluh pemasoknya terjepit. Nekrosis usus menimbulkan gejala obstruktif klinis. Pada bayi dapat terjadi hernia umbilikus.

Tindakan pengobatan terhadap hernia umbilikus adalah dengan embungkus uang logam beberapa keping dengan kasa, diletakkan tepat diatas hernia, dan difiksasi dengan plester atau pita elastis untuk beberapa bulan lamanya. Lubang hernia masih dapat menutup kembali.

Manifestasi klinis dari hernia yang tidak inkarserata / strangulata tidal memberi gejala apa-apa, kecuali menonjol keluar, terutama bila mengejan. Terapi untuk hernia tipe ini adalah dengan operasi, menutup kembali lubangnya atau menggunakan penahan khusus agar tidak membesar. Pada hernia inkarserata/strangulata, karena terdapat obstruksi menimbulkan hiperperistaltis dan akhirnya kolik abdomen. Terapi untuk hernia ini adalah operasi,kalau perlu reseksibagian usus yang nekrotik.

oleh dr. jan tambayong buku patofisiologi keperawatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun