"Akibat Ulah Fahil, Kandang Ayam Nenek                    Terbakar"
Namaku Kimberly, biasanya dipanggil Kim. "Ayo bangun Kim! Nanti kesiangan berangkatnya!" Teriak ayahku.
 Hari ini, aku berkunjung ke rumah nenekku di desa. Sudah lama aku tak berkunjung ke sana. Setiap libur aku selalu berkunjung ke rumah nenek. Namun, sudah beberapa bulan aku tak berkunjung ke sana.
  Sesampainya di sana, akupun beristirahat sqmbil makan buah yang ada di rumah nenekku. Di rumah nenekku memang selalu tersedia buah-buahan karena nenekku penjual buah. Biasanya selalu ada buah di rumah nenekku seperti jeruk, salak dan rambutan.
  Setelah shalat dzuhur, aku pergi ke rumah sepupuku yang bernama Puti untuk bermain bersama. Di sana juga ada Fahil, Farhan dan Dinda. Kami berencana main bersama di lahan kosong di samping rumah Puti.
  "Sekarang kita mau main apa? Ada yang punya ide?" Tanya Dinda. Kami duduk termenung sembari memikirkan permainan yang akan kami mainkan.
  "Gimana kalau kita main masak-masak aja! Kemarin ibu baru beliin aku mainan yang baru!" Seru Puti. Kami mengangguk atas saran dari Puti. "Ok, kalau gitu kalian nunggu aja di sebelah, aku mau ambil mainannya dulu" sambunh Puti. Kami pergi ke tempat bermain dan menunggu Puti di sana.
  Setelah bermain cukup lama, kami mulai bosan dan ingin bermain yang lain. "Hhmm...bosan nih! Main yang lain aja!" Ucapku.
  "Main kembang api aja! Aku ada kembang api di rumah" ucap Farhan.Â
  "Boleh juga, cepat buruan ambil!" Seru Dinda. Farhan berlari pulang ke rumah untuk mengambil kembang apinya.
  "Tapi mainnya dimana? Kalau di sini kan banyak pohon" Tanyaku. Fahil dan Dinda memikirkan tempat bermain yang luas dan tidak ada pohon.