PROMAHADESA) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M). Program GOKARI dilaksanakan selama 6 bulan dengan sistem kunjungan setiap minggu dan tidak diwajibkan menginap di desa tempat pelaksanaan program, berbeda dengan KKN yang cenderung memiliki durasi pelaksanaan lebih singkat yaitu selama 45 hari. Tim Mahasiswa/Mahasiswi FKG UNEJ dan Farmasi UNEJ mengusung konsep Desa Sehat dengan menggagas program GOKARI (Gerakan Kontrol Kalori) sebagai upaya pencegahan dan tatalaksana bijak penyakit diabetes melitus di Desa Pakusari.Â
Program GOKARI (Gerakan Kontrol Kalori) yang berhasil mengantarkan Tim Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ dan Farmasi UNEJ yang dibimbing oleh drg. Dwi Warna Aju Fatmawati, M. Kes. Lolos pendanaan pada Program Mahasiswa Berdesa (Hal ini dicapai melalui pemberdayaan kader posyandu untuk membantu melakukan inisiasi masyarakat serta pengawasan dan pendampingan bagi keluarga penderita Diabetes Melitus. Selain itu, terdapat beberapa materi sosialisasi yang diusulkan dalam kelompok PROMAHADESA ini antara lain memberikan edukasi mengenai penyakit dan pencegahan Diabetes Melitus beserta komplikasi serta melakukan check up kadar gula darah, melakukan sosialisasi mengenai program GOKARI (Gerakan Kontrol Kalori), memberikan pamflet dan poster tentang diet tepat bagi penderita Diabetes Melitus, serta melaksanakan kegiatan fisik (olahraga) berupa senam kebugaran jasmani bagi masyarakat Desa Pakusari, khususnya masyarakat lansia.Â
Pada program GOKARI (Gerakan Kontrol Kalori) difokuskan kepada para lansia karena berpotensi rentan terkena penyakit Diabetes Melitus. Selain itu, menurut wawancara bersama ketua kader Dusun Rowo Desa Pakusari yakni Ibu Yuni yang menyatakan bahwa kegiatan posyandu atau yang biasa disebut sedap malam (SM) yang diselenggarakan lebih mengutamakan pemeriksaan balita dan ibu hamil, sehingga pemeriksaan lansia cenderung terabaikan. Sehingga kami juga ingin mengikutsertakan para lansia agar memperoleh pemeriksaan rutin yaitu dengan melakukan check up kadar gula darah untuk upaya pencegahan dan tatalaksana bijak penyakit diabetes melitus di Desa Pakusari.Â
Dalam sosialisasi satu, tim PROMAHADESA menjelaskan tentang penyakit dan pencegahan terkait Diabetes Melitus. Menurut Organisasi Federasi Diabetes Internasional (IDF), negara Indonesia diperkirakan pada tahun 2021 terdapat 19.465 juta jiwa yang menderita diabetes dengan rentang umur 20-79 tahun dan diprediksi pada tahun 2030 terdapat 23.328 juta jiwa yang menderita diabetes dengan rentang umur 20-79 tahun. Selain itu, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023, Provinsi Jawa Timur menjadi urutan ke-17 yang memiliki penyakit Diabetes Melitus terbanyak di Indonesia. Kegiatan sosialisasi berupa pemaparan materi Diabetes Melitus dan melakukan pemeriksaan kadar gula darah, tinggi badan, dan berat badan pada lansia. Hal ini dikarenakan penyakit obesitas berhubungan juga dengan Diabetes Melitus. Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi edukasi untuk pencegahan Diabetes Melitus dan harapannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan cek kadar gula tubuh sehingga dapat terdeteksi sedini mungkin apabila menderita penyakit Diabetes Melitus.
Kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan kadar gula darah ini dilakukan pada tanggal 13, 17, 19, 21, dan 22 Juli 2024 di Desa Pakusari dengan empat dusun yang berbeda secara berurutan yaitu Dusun Rowo, Dusun Gempal, Dusun Sumbersuko, dan Dusun Krajan. Kegiatan ini dilaksanakan baik secara berkumpul di satu titik maupun secara door to door untuk menjangkau sasaran yang lebih banyak. Warga Desa Pakusari mengikuti kegiatan ini dengan antusias karena mendapatkan ilmu. Selain itu, warga juga mendapatkan pemeriksaan gula darah dan konseling mengenai kondisi kesehatan yang dikeluhkan secara gratis.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI