Mohon tunggu...
Neyla Wahda Kumala
Neyla Wahda Kumala Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

be your self and be you

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sekolah Adakan Pertemuan Tatap Muka, Kekhawatiran Guru Terjawa

16 November 2021   10:30 Diperbarui: 16 November 2021   10:36 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa waktu lalu  pada desember 2020 silam, tim kami melakukan wawancara terhadap beberapa guru pengajar bahasa arab pada beberapa instansi yang berbeda disaat pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau yang biasa disebut pembelajaran daring dalam wawancara tersebut guru menyebutkan jumlah muridnya dalam satu kelas berkisar antara 25 -- 30 siswa, dan kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 dan kurikulum 2013 revisi.

Pada sistem pembelajarannya salah satu guru mengatakan bahwa pendekatan saintifik dan penilaian autentik tidak bisa maksimal karena mata pelajaran Bahasa Arab membutuhkan komunikasi dan bisa jadi persentase keberhasilannya kecil. Guru lain pun menjelaskan bahwa walaupun dapat menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik pada masa pandemic ini tidak bisa langsung dilakukan semua dalam satu pertemuan namun hanya beberapa kompetensi dasar yang diambil saja.

Disaat tim kami menanyakan mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan disaat pandemi salah satu guru menjelaskan bahwa sistem pembelajaran yang beliau gunakan adalah semidaring jadi beberapa siswa daring dan yang lainnya luring begitu pula sebaliknya secara bergilir. Dan salah satu guru juga menjelaskan bahwa sistem pembelajaran yang beliau gunakan adalah pembelajaran full daring dilakukan pada bulan Maret hingga Juni, dan pada bulan Juli hingga September memberlakukan daring untuk semua siswa dan luring untuk beberapa siswa. Pada kegiatan belajar mengajar secara luring siswa membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 10 siswa yang kemudian kegiatan tersebut dilakukan disalah satu rumah siswa dan guru yang datang di kediaman salah satu siswa yang menjadi tempat terlaksananya kegiatan belajar mengajar luring saat itu.

Disaat kami menanyakan beberapa keluhan dan secarik kata yang ingin disampaikan oleh guru tersebut beberapa guru mengungkapkan hal yang sama mengenai kendala yang banyak entah dari segi siswa atau guru sampai jaringan tapi beliau memaklumi itu karena kendala tidak bisa di atasi secara cepat dan beliau memberikan toleransi kepada siswanya, hal yang sangat ditakutkan oleh guru adalah kurang nya pemahaman siswa nya dari beberapa tugas yang diberikan oleh guru kepada murid beliau menyadari kalau murid ingin mengerti dan memahami apa yang beliau sampaikan harus all out namun dengan keadaan seperti ini guru hanya bisa menyampaikan secara terbatas.

Dan pada bulan Juli 2021 kami berniat untuk mewawancarai kembali beberapa guru Bahasa arab dari tempat yang berbeda guna mengetahui hasil dari pembelajaran daring dan luring. Pada hari pertamanya pembelajaran tatap muka (PTM) di perbolehkan banyak sekali keluhan yang mereka keluhkan kepada kami mengenai hasil pembelajaran selama ini hingga usaha yang mereka rancang setelah mereka mengetahui bahwa pembelajaran selama ini sepertinya sia sia. Dan salah satu guru mengungkapkan bahwa kami mengajar dalam 6 bulan ini sepertinya hanya sia sia dalam hari pertama pembelajaran tatap muka di berlakukan beliau merasa sepertinya harus menjelaskan dari awal kembali terutama kelas 3 yang memang dari awal mereka masuk sekolah sudah memasuki pandemi beliau rasa harus mengulangi semuanya dari awal agar murid beliau bisa mengerti tentang apa yang akan mereka pelajari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun