Mohon tunggu...
Neylasari
Neylasari Mohon Tunggu... profesional -

ketika mimpi dan harapan datang terlalu pagi... maka cukup hanya secercah senja merah saga yang tertinggal di tepian asa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyapa Pagi

30 Maret 2017   12:18 Diperbarui: 30 Maret 2017   12:29 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Pagi... Disini aku masih setia
 Ufukmu yg indah
 membuatku tak pernah lelah
 Tiada pernah jenuh
 Menanti sinarmu
 Yang lama tersimpan
 Terpendam
 Meski tidak terlalu dalam

 Aku menanti...
 Ufukmu menghilang
 Berganti cahaya terang
 Sinarmu kan mengusir gelap
 Terangmu kan singkirkan mendung

 Pagi....
 Aku menunggumu
 Seraya selalu berharap
 Hangatmu saat mendekapkan tubuhku
 Singkirkan lelahku
 Saat embunmu segarkan harapanku

 Pagi.....
 Aku gantungkan asaku
 Padamu juga kekagumanku
 Tetaplah bertahan
 Disitu saja dengan saatmu
 Jangan kau pikirkan
 Datangnya siang, sore ataupun petang
 Aku ingin kau tetap menjadi pagi
 Sampai kapanpun
 Kau kan tetap menjadi pagi
 Pagi untukku... untukmu... dan untuk kita...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun