Kepada penghujung rindu yang tak sempat menyatu...
Jika ketiadaan adalah penghujung pengharapan, maka cukupkan Februari menibakan penghabisan...
Agar engkau tau betapa air mata tak lagi mampu melukiskan surga...
Agar engkau mengerti betapa neraka pun menjadi absurb semata...
Kepada Februari yang manis kulukiskan hujan gerimis
Saat jari-jari saling bergamitan disela-sela hujan...
Saat rindu hanyalah sebuah cawan yang berhamburan...
Maka, menjadi nelangsa adalah satu-satunya pilihan utama
Mampukah air mata menghapuskan segalanya
Mampukah butiran hujan menyeka kerinduan...
Dan dalam hujan... dalam gerimis...