Mohon tunggu...
Neylasari
Neylasari Mohon Tunggu... profesional -

ketika mimpi dan harapan datang terlalu pagi... maka cukup hanya secercah senja merah saga yang tertinggal di tepian asa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Kepada Hujan Merah Jambu

3 Januari 2016   08:26 Diperbarui: 3 Januari 2016   09:13 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada hujan yang turun, setetes demi setetes…
Kepada awan mendung yang merelakan dia turun dan menjadi butiran air…
Kepada bumi yang dahaga, dan menanti siraman dingin…
Kepadanyalah aku balajar sebuah keikhlasan…
Kepadanyalah aku belajar arti kerelaan…
Kepada air yang menjadi tiada terseka bumi…
Kepada dahaga yang sirna terkena sunyi…
Kepada sepi yang menjadi penghujung maut…
Kapadanyalah hatiku belajar arti ketegaran…
Kepadanyalah diriku belajar menapaki kehidupan…
Tentang hidup yang tidak selamanya sperti yang kita pinta…
Tentang arti hidup yang selamanya tidak sesuai rencana…
Lalu, menerima bahwa rencana Tuhanlah diatas segalanya…
Rencana Tuhanlah yang menjadi raja dari segalanya…
Aku pun berpasrah pada siang yang semakin garang…
Akupun kembali berpulang pada hakikat hati yang telah menjadi api…
Aku lelah berharap…
Aku lelah bermimpi…
Bolehkah aku menyudahinya..?
Aku ingin kembali tertidur dalam maya…
Berselimutkan hati yang berduri… berdarah… dan entah…
Bolehkah aku pinta Tuhan…? Matikan saja rasaku…
Matikan saja hatiku…
Aku tak mau lagi…
Aku lelah…
Merajut impian dengan susah payah… mencermati hati dengan begitu gundah…
Hujan…
Selalu datang di tempat dimana dia kehendaki..
Hujan selalu memberi keceriaan dimana tempat dia datangi…
Tetapi pun akan selalu ada badai yang menyertai…
Pasti ada angin yang bertiup begitu kencang sekencang bumi…
Seberapapun ingin aku menepi, badai itu menyeretku kembali…
Seberapapun aku berlari…
Tiupan angin akan membawaku kembali…
Aku ingin menyudahinya…
Aku ingin pergi darinya…
Hatiku tak mampu…
Ijinkan aku sekali saja hidup denga cinta…
Ijinkan aku sekali saja hidup dengan hati yang bahagia…
Aku ingin bahagia…
Ijinkan aku bersamanya…
Ijinkan hujan dan angin bersama tanpa badai…
Bisa…?
Aku membutuhkannya…
Dia yang memberiku bahagia, saat aku terluka…
Dia yang menyempurnakan takdirku…
Dia yang melukis senyumku…
Mengajariku cara bermimpi..
Mengajariku menumbuhkan semangat pagi…
Memberiku arti dari setiap mimpi...
Tuhan… aku tak ingin yang lainya…
Aku hanya inginkan dia saja…
Ijinkan aku bersamanya…
Ijinkan aku agar menjadi indah dalam pelukannya…
Aku mencintainya…
Aku menginginkan dia….
Aku hanya mau dia… saja…

Sumber Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun