ketika mencintaimu adalah sebuah takdir, maka tak ada alasan bagiku untuk sedetik lalu berpaling darimu...
ketika mencintaimu adalah sebuah sabda, maka tak ada kuasa untukku berpulang pada hatiku, walau hanya sekejap rindu...
ketika mencintaimu adalah sebuah ketetapan, maka tak ada lagi nafas untukku selain melantunkan namamu...
aku mencintaimu...
cukup itu...
tanpa parafrase, tanpa puitisasi...
aku mencintaimu...
lugas... selugas itu
selugas ketetapan hatiku pula mengarah padamu...
selugas hatiku pula menafaskan namamu...
sebait demi sebait kutasbihkan keberkahan untukmu...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!