Mohon tunggu...
Ney Karo Vay
Ney Karo Vay Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bagi saya, lebih menyenangkan memperhatikan dari kegelapan, sendirian, dan bergerilya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Situs JIL Berganti Wajah

3 April 2013   14:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:48 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1364973451681983833

[caption id="attachment_245911" align="aligncenter" width="962" caption="kiri; tampilan baru, kanan; tampilan lama."][/caption] Hari ini, ada yang berbeda ketika saya berkunjung ke situs Jaringan Islam Liberal ( http://islamlib.com/ ) yang dahulu hanya terkesan seperti textbook, kini semakin menarik dipandang dengan tampilan baru. Sebelumnya situs tersebut memang kurang menarik dalam segi desain, karena (saya tebak) pengelola ingin lebih menonjolkan aspek muatan/ konten dari situs tersebut. Ditengah maraknya situs-situs islami yang menyajikan konten-konten yang banyak sekali variasinya, kualitas situs Jaringan Islam Liberal memang patut diperhitungkan dari segi kualitas kontennya. Peselancar artikel-artikel islami tentu butuh penyegaran dan gagasan-gagasan yang mutakhir, kekinian, dan mendalam. JIL melalui situsnya mencoba menghidangkan itu semua. Situs islami pada umumnya lebih menekankan aspek-aspek keagamaan, motivasi, atau kadang dibumbui hal-hal mistis dari kacamata ke-islaman saja. Namun JIL melalui http://islamlib.com/ mencoba menghadirkan sesuatu yang beda dengan menyajikan masalah-masalah yang jarang dikemukakan dan di bahas dalam situs-situs islami yang lain. JIL melalui tulisan para pemikirnya juga menawarkan sudut pandang yang berbeda dari yang dipakai pemikir konvensional  dalam memahami masalah. Situs JIL ingin membuktikan bahwa pemahaman terhadap dan dari perspektif Islam belum mengalami stagnasi. Saya, secara pribadi menilai, bahwa apa yang disajikan JIL melalui situsnya perlu kita beri perhatian dan apresiasi. JIL merupakan gerakan yang bisa mencerahkan kembali serta membuka pemikiran umat Islam terhadap arus modernisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun