WEST PAPUA: DI MATA KOLONIAL BELANDA, IR. SUKARNO SEPARATIS, DI MATA PENGUASA APARTHEID INGGRIS, NELSON MANDELA KOMUNIS, DI MATA KOLONIAL INDONESIA BENNY WENDA SEPARATIS
Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman
1. Pendahuluan
Saya harus mendidik dan menjagar baik-baik para anggota DPR RI dan juga penguasa kolonial Indonesia yang tidak banyak paham atau tahu tapi bikin diri pura-pura tidak tahu.
Anggota Komisi I DPR RI, ibu Evita Nursanty mengatakan:
"Saya menyesal dan mengencam apa yang dilakukan Dewan Kota Oxford yang memberikan Honorary Freedom of the City kepada Benny Wenda, sosok yang saya yakin sebenarnya tidak dikenal baik oleh Dewan Kota Oxford." (SINDONews, Rabu, 17/7/2019).
Soal sosok Benny Wenda, barangkali Ibu Evita anggota Dewan Terhormat yang tidak kenal beliau. Sepertinya ibu baru kaget nama pak Benny Wenda. Ibu perlu belajar banyak dan wawasan harus luas sebagai wakil rakyat, dan harus tahu bahwa basis pak Benny Wenda dan kampanye West Papua Merdeka di Oxford, kantornya Walikota. Bagaimana Walikota Oxford tidak tahu pak Benny Wenda yang berada 14 tahun sejak 2005 di Oxford? Bagaimana Walikota tidak tahu pada kenyataannya setiap 1 Desember selalu kibarkan Bendera Bintang Kejora di bumbungan Kantor Walikota.
Komunitas global, kawasan Pasifik, termasuk Australia, New Zealand, Â kawasan Afrika-Karabia, kawasan Eropa, Amerika, Â Amerika Latin, nama Benny Wenda dikenal sebagai pahlawan sejati pejuang keadilan, pedamaian, kesamaan derajat, hak asasi manusia dan West Papua Merdeka.
Apa yang dikatakan ibu Evita benar karena sejarah selalu mengulang. "Belanda memberikan stigma Ir. Sukarno separatis karena ia melawan kolonial Belanda yang menduduki  Indonesia dari Aceh sampai Ambon. Penguasa Apartheid, Inggris memberikan label atau stigma kepada Nelson Mandela Komunis karena melawan kekuasaan Apartheid di Afrika Selatan. Kolonial Indonesia memberikan stigma separatis kepada Benny Wenda karena pak Wenda dan bangsanya sedang melawan kolonial moderen Indonesia yang menduduki dan menjajah rakyat dan bangsa West Papua. Apa yang disampaikan para penguasa Indonesia hanya pengulangan sejarah, tidak ada hal-hal baru yang mengejutkan kita semua."
2. Benny Wenda layak mendapat Penghargaan
Benny Wenda deserve the Honorary of Freedom of Oxford. Artinya, Benny Wenda  sangat layak,  berhak dan pantas mendapat pengharaan Freedom of Oxford. Karena Walikota dan amggota Dewan sudah kenal baik dan sudah tahu persoalan kejahatan kemanusiaan yang terjadi di West Papua.