Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis otodidak, tak pernah berhenti belajar

Pembelajar otodidak yang gemar membaca, suka olahraga jalan kaki, dan bekerja online dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rahasia Hidup Tenang dan Bahagia di Era Modern: Menemukan Makna Sejati

3 Februari 2025   11:48 Diperbarui: 3 Februari 2025   11:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern yang penuh tekanan, banyak orang kehilangan makna hidup. Hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh tekanan dan tuntutan materialistis, banyak orang merasa kehilangan arah. Persaingan yang ketat, beban ekonomi, serta tuntutan sosial sering kali membuat hidup terasa menyesakkan. Di balik gemerlap dunia yang menawarkan kemewahan dan kesuksesan, ada kekosongan batin yang sulit diisi.

Namun, di antara segala hiruk-pikuk ini, masih ada jalan menuju ketenangan dan kebahagiaan sejati, yaitu melalui makrifatullah---mengenal Allah secara lebih mendalam. Dalam Islam, awaludin makrifatullah (permulaan beragama adalah mengenal Allah), yang berarti bahwa fondasi utama dalam beragama adalah mengenal siapa Tuhan yang disembah.

Mengenal Allah bukan hanya sebatas memahami sifat-sifat-Nya, tetapi juga menjadikan-Nya sebagai motivasi utama dalam meningkatkan ibadah dan ketaatan. Kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi dan mencatat setiap amal perbuatan memotivasi seorang Muslim untuk selalu berbuat baik dan menjalani hidup sesuai dengan tuntunan-Nya.

Mengapa Hidup Modern Cenderung Membawa Kegelisahan?

Zaman modern menawarkan berbagai kemudahan, mulai dari teknologi canggih hingga akses informasi yang luas. Namun, di balik semua itu, manusia justru semakin merasa tertekan dan tidak bahagia. Beberapa penyebab utama dari kegelisahan ini antara lain:

Ketergantungan pada Materi -- Kesuksesan sering kali diukur dari harta, jabatan, atau popularitas, sehingga manusia terus mengejar materi tanpa batas.

Persaingan yang Tidak Sehat -- Tekanan untuk selalu lebih baik dari orang lain menimbulkan kecemasan dan ketakutan akan kegagalan.

Hilangnya Makna Hidup -- Kesibukan yang padat membuat manusia lupa untuk merenungi tujuan hidupnya, sehingga hidup terasa hampa.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menjauhkan manusia dari kebahagiaan sejati. Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan antara aspek duniawi dan spiritual agar hidup lebih bermakna.

Makrifatullah: Kunci Ketenangan dan Kebahagiaan Sejati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun